JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Belakangan ini, di media sosial tersebar pesan berantai yang diklaim berasal dari pendiri Persyarikatan Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan. Pesannya berisi kutipan KH Ahmad Dahlan yang seolah mengaitkan bencana alam oleh sebab para pemimpin.
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Ma’ruf Amin, Ahmad Rofiq, menyatakan bahwa pesan tersebut adalah hoaks atau berita bohong.
“Sepengetahuan saya, selama saya aktif di Muhammadiyah tidak pernah mendapatkan ungkapan atau kata-kata seperti yang beredar di media sosial tersebut,” kata Rofiq dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (25/12).
Sebaran yang dimaksud adalah sebuah meme yang diawali tulisan “PESAN KH. AHMAD DAHLAN 1 ABAD YANG LALU”. Selanjutnya tertulis, “Perhatikanlah alam dan bangsamu, jika disuatu bangsa yang beriman, mereka mengaku sebagai pemimpin yang baik, namun jika terjadi kerusakan akibat bencana alam yang berturut-turut, maka itu pertanda rusak pemimpin mu. Jika rusak pemimpin mu maka rusaklah tatanan masyarakatmu, mereka saling memfitnah, saling menghujat, saling mencela tak bisa terhindarkan, di saat itu Allah memberi peringatan bagimu dengan berupa musibah yang tiada henti.”
Baca juga: Mahfud MD: Tsunami itu Sunnatullah, Jangan Buru-buru Bilang Azab
“Saya sangat menyayangkan, kenapa dalam situasi duka begini ada pihak-pihak lain yang berperilaku sebagai pengecut,” ujar Rofiq.
Menurutnya, perbuatan orang-orang yang memanfaatkan nama besar KH Ahmad Dahlan itu sama sekali tidak menunjukkan empati, malah sebaliknya memanfaatkan penderitaan masyarakat yang terkena bencana untuk kepentingan politik sesaat.
“Sungguh ini tidak sepantasnya. Bencana alam ini bagian dari sunnatullah. Tidak ada yang bisa memungkirinya. Apalagi Indonesia secara geografis sangat rentan terhadap bencana. Semuanya harus kita terima dan kita mempersiapkan diri serta saling tolong-menolong terhadap para korban yang terkena bencana,” katanya.
Adapun membantu orang yang terkena musibah, lanjutnya, merupakan tindakan yang penuh dengan kemuliaan.
“Jadi, jangan jadikan bencana ini menjadi ajang fitnah yang justru akan merugikan kita semua. Lupakan politik, mari kita saling meringankan beban,” pungkasnya. (Ant/SU05)