Oleh: Imam Shamsi Ali
SERUJI.CO.ID – Hari ini, Senin 16 Oktober 2017, terjadi pergantian kepemimpinan di Ibukota negara Indonesia, Jakarta. Setelah melalui pre kampanye dan kampanye yang cukup sengit dan panas, akhirnya terpilihlah Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai gubernur dan wakil gubernur Jakarta periode lima tahun ke depan.
Tentu yang pertama saya ingin sampaikan adalah “tahniah” (ungkapan selamat) kepada gubernur dan wakil gubernur atas amanah yang diberikan kepada mereka. Ungkapan selamat tidak kurang juga kepada warga Jakarta, bahkan Indonesia, atas terpilihnya gubernur ibukota negara yang baru. Semoga pelantikan hari ini adalah awal dari perjalanan yang saya yakin ke depannya penuh tantangan dalam upaya membawa Jakarta yang lebih baik, lebih maju, dan yang terpenting penduduknya merasa lebih nyaman dan bahagia.
Terlepas dari hiruk pikuk politik yang membosankan bahkan terkadang memuakkan, ketika kandidat telah terpilih maka itu adalah realita politik. Tentu dalam bahasa agama itu adalah realita langit atau taqdir Ilahi yang telah terjadi. Dan karenanya semua pihak, baik yang mendukung atau tidak mendukung harus sadar bahwa itulah memang realita yang harus diterima. Mungkin dalam bahasa teman-teman di Jawa mari semua legowo dengan hasil pilkada Jakarta itu.
Dengan kata lain, janganlah dipupuk kebiasaan lama “dendam politik” (political revenge) ini menjadi tradisi bangsa ini. Apalagi ngeyel tak henti mencari celah untuk disalahkan walau tidak salah.
Saya juga sangat yakin jika di sisi lain gubernur dan wakil gubernur terpilih sadar betul bahwa mereka terpilih bukan hanya untuk melayani yang memilih mereka, tapi untuk warga Jakarta. Mereka adalah pemimpin terpilih untuk menjadi pelayan bagi semuanya.