KENDARI, SERUJI.CO.ID – Para ulama, ustadz dan tokoh masyarakat muslim di Sulawesi Tenggara (Sultra) menyambut gembira melihat Masjid Al-Kautsar di Mandonga, Kendari kini dipercantik.
Mesjid yang bisa menampung sekitar 3000 jemaah itu, sebelumnya tampak kusam dan kurang terawat. Cat dindingnya sudah berubah dari warna aslinya, mikropon sering bermasalah, karpet sholat berjamaah pun terbatas jumlahnya.
Belum lagi tempat wudhu serta toilet di lantai bawah yang kerap menyebarkan bau tak sedap.
“Semua itu sebentar lagi berubah. Cat kini diperbarui, toilet, mikropon dan karpet sholat juga baru. Alhamdulilah, Masjid Al-Kautsar Kendari sebentar lagi tampil mewah dan elegan,” puji KH Zuhdi Mulkian dari Majelis Ulama Provinsi Sulawesi Tenggara kepada SERUJI di Kendari, Kamis (27/12).
Ulama lainnya yang enggan disebut namanya, menginformasikan kepada SERUJI bahwa anggaran besar mempercantik wajah Masjid Al-Kautsar ditanggung Pemprov Sultra atas persetujuan Gubernur Sultra H Ali Mazi.
Menurut Kepala Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Provinsi Sultra, Pahri Yamsul, besar anggaran yang dikucurkan untuk merehabilitasi bangunan Masjid Al-Kautsar mencapai Rp15 Miliar. Pengerjaannya, kata Pahri, dilakukan 2 tahap.
“Tahap awal meliputi penggantian cat dinding dan lokasi parkir yang sekarang sedang dalam penyelesaian, sedangkan tahap kedua meliputi desain interior akan dilakukan awal 2019,” terang Pahri saat ditemua SERUJI, Kamis (27/12).
Gubernur Sultra, menurut Pahri, memprioritaskan rehabilitasi Al-Kautsar karena tampilan mesjid itu sudah kusam. Padahal mesjid itu difungsikan sebagai pusat dakwah Islamiah dan setiap hari dimanfaatkan sebagai majelis ilmu serta pemahaman baca tulis Alquran.
“Makanya, ketika sejumlah ulama mengusulkan dana rehabilitasi ke Pemprov Sultra, langsung disetujui Pak Gubernur,” pungas Pahri. (AH/Hrn)