Kotawaringin Barat – Terlintas dalam benak kita sebutan Istana Kuning maka warnanya akan kuning semua. Namun beda dengan Istana Kuning yang berada di tengah kota Pangkalan Bun ini. Warna kuning keemasan hanya ada pada tulisan dan sebagian ornamen di dalamnya.
Istana Kuning merupakan bangunan warisan Kerajaan Kutaringin. Istana ini lokasinya berada tepat di jantung kota Pangkalan Bun Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Keberadaan Istana Kuning telah menjadi salah satu suguhan wisata daerah yang istimewa untuk disambangi para penikmat sejarah.
Mengapa dinamakan Istana Kuning? Warna kuning adalah warna keramat bagi masyarakat Kotawaringin. Istana ini didirikan oleh pangeran ke-9 dari Kerajaan Kutaringin, yaitu Sultan Imanudin yang berkuasa pada 1811-1841 Masehi. Konon sejarahnya, Istana Kuning adalah istana kedua yang dibangun di Kalimantan Tengah. sebelumnya adalah Istana Al Mursari di Kotaringin Lama (Kolam) Kabupaten Kotawaringin Barat. Istana ini merupakan kebanggaan sejarah dan budaya kerajaan Islam di Kalimantan Tengah.
Arsitektur dan bahan kayu Istana Kuning ini adalah kayu ulin yang terkenal kuat dan banyak dipakai pada bangunan-bangunan tradisional di Kalimantan Tengah. Bangunannya serupa rumah panggung yang megah meskipun terbuat dari kayu ulin yang tidak dicat warna-warni. Ya, memang warna kayunya yang kecokletan dibiarkan alami tanpa dicat.
Istana ini berbentuk rumah panggung yang dibangun seluruhnya dari kayu ulin. Namun pernah ada musibah kebakaran pada tahun 1986. Kebakaran tersebut kabarnya dilakukan oleh seorang wanita yang hilang akal bernama Draya. Peristiwa tersebut menghanguskan seluruh bangunan Istana Kuning berikut isinya. Meski begitu, upaya pemugaran dan pelestarian Istana Kuning tetap dilakukan. Pemugaran baru dilakukan pada 2000 namun tentu bangunannya sudah tidak sama seperti dulu. Istana tua ini mulai difungsikan untuk kegiatan pariwisata dan kegiatan adat budaya.
Di dalam istana ini hampir tak ada isinya. Ukuran bangunan-bangunannya yang besar dan luas semakin menambah kesan kosong istana tersebut. Akan tetapi, Anda masih dapat dilihat sejumlah lukisan raja-raja terdahulu yang berderet rapi di salah satu pojok ruangan. Terdapat pula kereta kuda yang biasa digunakan keluarga kerajaan zaman dulu untuk berkeliling. Kereta kuda ini adalah kereta kuda yang baru yang khusus dipesan dari Jawa sebagai pengganti kereta yang sudah terbakar.
Meski bangunan yang sekarang adalah hasil pemugaran namun mengingat muatan sejarah dan budaya yang dimilikinya maka Istana Kuning masih banyak dikunjungi siswa-siswi sekolah dan juga mahasiswa dalam rangkaian acara studi tour mereka.