Kasus pelecehan seksual yang terjadi di sekolah seakan tersisihkan oleh gegap gempitanya pesta demokrasi lima tahunan di negeri ini. Isu-isu kenaikan beras, BBM dan kasus penghinaan menjadikan kasus pelecehan menjadi angin lalu yang lenyap ditiup angin. Institusi sekolah sebagai lembaga pendidikan yang mengajar ilmu pengetahuan umum, agama dan akhlak berubah menjadi tempat yang terkadang menimbulkan trauma psikis buat anak.

Institusi sekolah yang dianggap sebagai rumah kedua bagi anak-anak seketika menjadi tempat yang sangat tidak nyaman bagi anak-anak, tentunya orang tua, guru dan dinas-dinas terkait harus segera berbenah untuk mencegah semakin parahnya kasus ini. Anak-anak inilah yang akan menjadi tulang punggung pembangunan di negara ini.

Kejadian di Surabaya, Tegal dan Depok adalah tamparan keras buat institusi pendidikan sebagai sarana mendidik anak. Kekuatan infrastruktur dan kelengkapan fasilitas bukanlah menjadi jaminan untuk menjadikan sekolah tersebut sebagai sekolah yang nyaman dan aman untuk proses belajar mengajar.

Diantara hal-hal yang harus dilakukan sebagai berikut :

  1. Komunikasi yang baik antara orang tua dan pengajar/guru.

Terkadang orang tua merasa sudah cukup dengan memberikan biaya kepada sekolah untuk mengajar anaknya. Tanpa melakukan komunikasi yang baik untuk memantau perkembangan anak baik secara akhlak maupun ilmu pengetahuan. Guru sebagai pengajar bukanlah hanya sekedar memberikan atau menyampaikan ilmu yang mereka miliki kepada muridnya, tentunya juga berkomunikasi dengan baik dengan orang tua/wali murid.

  1. Pendidikan seksual pada anak.

Pendidikan seksual pada anak tentunya dengan mengikuti pada usia perkembangan anak, Paling tidak anak menyadari dan memahami akan tindakan orang lain pada dirinya sehingga anak tersebut memiliki keberanian untuk mengadukan hal tersebut pada orang tua. Kejadian dengan korban berpuluh-puluh orang merupakan sebuah gambaran bagaimana si pelaku berhasil memberikan intimidasi psikis kepada korban sehingga untuk melapor tidak berani.

  1. Forum Orang Tua Murid dan Guru.

Di beberapa sekolah membuat adanya forum orang tua murid dan guru dengan membuat acara-acara yang bersifat mendekatkan antara orang tua murid dan guru. Di SDIT Insan Karima-Rangkasbitung, orang tua dan guru mengadakan pengajian mingguan dalam rangka menambah pemahaman agama dan juga menambah kekompakan antara orang tua murid dan guru.

  1. Pengawasan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat.

Pemerintah sebagai penyelenggara tentunya harus hadir dan memberikan dukungan baik dalam bentuk pemberian apresiasi atau reward dan juga sanksi terhadap sekolah-sekolah didalam jajaran wilayahnya. Pertumbuhan sekolah-sekolah di daerah tentunya harus meningkatkan pengawasannya, jangan sampai kedinasan hanya terpaku kepada bangunan fisik semata.

  1. Peningkatan kualitas guru.

Kalau kita mau jujur pada diri kita, tentunya dapat merasakan antara metode pembelajaran di jaman dulu dibandingkan jaman sekarang. Tentunya pertumbuhan sekolah yang begitu pesat berimbas dengan dibutuhkannya tenaga pendidik. Hal ini jangan sampai karena mengejar target ideal jumlah pengajar sehingga mengesampingkan kualitas tenaga pendidik.

Hal yang harus diingat baik oleh orang tua, pengajar dan pemerintah adalah kegagalan dalam membentuk jiwa dan kecerdasan anak-anak di jaman sekarang adalah kehancuran negara di masa mendatang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama