Hari ini, monas kembali dipadati oleh kaum muslimin yang sedang berkumpul sebagai tanda cinta kami kepada saudara di Palestina. Kami yang belum bisa datang, sementara hanya bisa mengirim doa di sela-sela lisan ini. Tanda cinta yang kami wujudkan berdasarkan kemampuan kami.
Saudara di Palestina, mereka adalah penjaga masjidil Aqsa. “Jantung ketiga” umat Islam. Sudah sepantasnya, kita muslim tidak bisa tidur apabila salah satu jantung kita sedang terluka. Walapun, kita yang di Indonesia ini belum pernah bertatap muka dengan saudara di sana.
Cinta kami kepada saudara di sana, sungguh, tidaklah mengurangi cinta kami kepada saudara sebangsa setanah air.
Melihat muslim yang memenuhi monas dan mengirimkan tanda cinta, rupanya telah menerbitkan kecemburuan. Kecemburuan dari saudara sebangsa. Hehe. Terima kasih ya, sudah cemburu. Artinya kalian juga menyayangi kami. Betul khan? 😊😊😊
Penulis melihat banyak komentar cemburu di Twitter. Intinya kurang lebih kenapa peduli pada saudara di Palestina sementara abai dengan yang di sini? Bahasa yang kasar bisa dimaklumi lah, itu kecemburuan. ☺
Maka janganlah kita balas dengan cara yang sama-sama kasar. Cukup kita tunjukkan bahwa kita tidak demikian. Dan buktikan. Bukti bahwa kita mencintai saudara sebangsa setanah air salah satunya adalah dengan terus melakukan penyadaran agar tidak sesat pikir yang berakibat rugi di akhirat.
Juga kita dengan cara yang baik, terus menyampaikan fakta-fakta, agar kita semua tidak terbuai tipu daya orang-orang yang ingin menguasai Indonesia melalui antek-anteknya.
Dyah Sujiati