Kotawaringin Barat – Persoalan gas elpiji bersubsidi 3 kg seakan tidak ada habisnya. Meski pemerintah daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah sudah berulangkali mengeluarkan kebijakan dan aturan. Namun belum bisa mengatasi kelangkaan tabung yang berbentuk melon tersebut.
Belakangan terendus bau tidak sedap ada sejumlah agen nakal yang sengaja menjual kepada para pengecer. Sehingga jumlah yang sedianya dianggap cukup sesuai kartu kendali, nyatanya warga masih banyak yang tidak kebagian.
” Saya mau beli dan bawa kartu tapi kata agennya habis. Bahkan disuruh cek sendiri dan ternyata hanya ada tabung yang kosong, ” ucap salah satu warga Sidorejo Kecamatan Arut Selatan yang tidak mau disebutkan namanya, Senin (5/2/2018).
Menurutnya, kelangkaan gas elpiji bukan kali itu saja. Akan tetapi sudah menjadi makanan sehari-hari. Sehingga, lanjutnya, satu-satunya jalan membeli dari pengecer yang sudah ia kenal.
” Ya mau tidak mau saya beli sama pengecer dengan harga 40 ribu per tabung, ” ujarnya kepada awak media.
Ia juga menjelaskan, kelangkaan tersebut sebenarnya karena ada sebagian ulah agen yang nakal dengan cara melepas tutup segel gas elpiji. Sehinga, kata dia, saat warga menyodorkan kartu kendali seakan-akan sudah habis semua dan tidak ada isinya alias tabung kosong.
” Beberapa kali saya pergoki ada pengecer langganan saya dan dia bawa beberapa tabung kosong dari sana. Setelah saya cek di tokonya ternyata tabung-tabung tersebut berubah ada segelnya, aneh, ” Jelasnya.
Lebih lanjut ia juga berharap kepada pemerintah daerah agar informasi yang dia sampaikan segera dilakukan investigasi. Agar hak masyarakat kecil tidak diambil dan dimanfaatkan oleh para oknum nakal demi meraup keuntungan pribadinya sendiri.
” Pemerintah mesti selidiki ucapan saya ini agar tidak menjadi fitnah. Jika perlu, cek dan timbang tabung-tabung kosong yang ada di agen. Semuanya, jangan hanya satu. Pasti ada yang masih penuh isinya, ” pungkasnya.