Surabaya – Pornografi sudah menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat, terutama para orang tua yang memiliki anak-anak dengan tahapan perkembangan selalu ingin tahu.
Tak bisa dipungkiri bahwa virus pornografi sudah menyebar di segala lini yang sangat dekat dengan kehidupan anak anak, hingga tak jarang kita sering kali mendengar kasus kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh anak anak kepada teman temannya.
Banyak kasus pelecehan seksual yang dilakukan orang dewasa baik kepada lawan jenis, kepada anak-anak maupun bahkan kepada benda-benda mati dan bahkan hewan ternyata setelah diteliti, para pelaku tersebut sudah terpapar pornografi sudah lama bahkan sejak kecil.
Seorang pakar Psikologi dari Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surabaya Fety Khosianah, M.Psi, Psikolog menjelaskan bahwa dampak dari pornografi sungguh sangat merusak dan berbahaya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Alumnus Universitas Airlangga Surabaya ini menjelaskan bahwa seseorang yang sudah terlalu sering terpapar pornografi, maka akan sering pula berfantasi lalu melakukan masturbasi atau onani kemudian selalu mencari kepuasan dengan cara-cara yang terkadang tidak masuk akal

“Dampak dari pornografi memang sangat berbahaya, karena yang dirusak adalah bagian pre frontal cortex, yaitu bagian otak yang mengendalikan fungsi manajerial seperti menentukan tujuan hidup, bagaimana cara mencapainya, memilih salah dan benar, etika dan sebagainya. Adapun analogi kerusakan yang disebabkan karena pornografi tersebut setara bahkan lebih parah dari kerusakan yang diakibatkan oleh kecelakaan,” jelasnya.
Sehingga, Fety melanjutkan, bisa dikatakan bahwa seseorang terlebih anak anak yang telah banyak terpapar pornografi, perkembangan otaknya akan menurun seperti pengecilan volume otak, kemudian akan kehilangan pengendalian diri, daya ingat menurun, sulit berpikir dan berkonsentrasi serta sulit menentukan baik dan buruk.
“Hal itu dikarenakan sudah banjir dopamin, dopamin adalah zat kimia di otak yang dihasilkan oleh sistem limbik yang memberikan rasa senang, penasaran sekaligus kecanduan. Seringnya seorang anak terpapar pornografi maka pre frontal contex nya rusak,” terangnya.
Lantas bisakah seseorang, terutama anak anak yang telah kecanduan pornografi dapat disembuhkan?
Dosen mata kuliah Psikologi Abnormal ini menuturkan bahwa untuk menyembuhkan seseorang yang kecanduan pornografi dapat disembuhkan melalui terapi dengan menggunakan pendekatan-pendekatan psikologi serta pendekatan-pendekatan agama secara berkala.
“Perilaku manusia normal tidak seperti itu, pendekatan-pendekatan agama dilakukan untuk mengembalikan perilaku manusia sesuai dengan fitrahnya. Dalam islam sudah ada cara cara untuk mengembalikan manusia pada fitrahnya, salah satunya puasa dan membaca alquran yang ternyata mampu menyambungkan sel sel syaraf,” tuturnya.
Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Surat Isra ayat 17: 82
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌوَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَلاَ يَزِيْدُ الظَّالِمِيْنَ إِلاَّخَسَارًا
“Dan Kami turunkan dari al Quran suatu yang menjadi obat (penawar) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS al-Isra/17: 82)
Fety menjelaskan temuan di luar negeri yang berhasil meneliti bagaimana alquran bisa membantu menyembuhkan pasien dengan sakit parah.
“Banyak peneltian di luar negeri, yang membandingkan antara dua orang sakit, yang mana pasien satu didengarkan musik, sedangkan pasien yang ke dua didengarkan murottal al quran. Ternyata pasien yang didengarkan murottal alquran lebih cepat sembuh meski tidak mengetahui artinya daripada pasien yang didengarkan musik,” ungkapnya.
Hanya saja ia menyayangkan, di saat orang luar negri sudah memanfaatkan keajaiban alquran, akan tetapi kaum muslim sendiri masih enggan dan bahkan ragu untuk memanfaatkan keajaiban alquran, melakukan penelitian dan menggali lebih dalam manfaat manfaat kitab petunjuk manusia hingga akhir zaman ini. (HA)
Komentar: alhamdulillah
Trimakasih, sangat membantu, akan sy coba, semoga Allah memberkati kita
Top
Keren, saya suka tulisan ini. Semoga bermanfaat bagi penulis dan semua pembaca, aamiin
Sama sama mas ubay…