Assalamualaikum wr wb.

Rasanya terlalu muluk judul artikel ini, tetapi saya kebingungan untuk memilih judul.

Selama 18 tahun bekerja, belum pernah memiliki Bos orang indonesia. Diawali Orang Jepang, Korea dan sekarang Tiongkok.

Berbaur dengan bos yang non muslim ternyata membawa keasyikan tersendiri dalam menjalankan syariat sebagai muslim dan tentunya bukan dalil yang saya ajukan, akan tetapi logika yang dapat diterima.

1. Waktu Salat.

Dalam beberapa kejadian kadang ada rasa sungkan dikalangan muslim untuk ijin salat, terutama salat asyar. Lakukan saja ijin dengan baik, jangan takut. Pernah saya ditanya, “Kamu salat sehari 5 kali, kenapa sih tidak kamu gabung saja nanti malam”.

Aduh Mr, Begini lho salat bagi saya seperti makan. Coba kalau Mr makan sehari 3 kali kemudian digabung jadi sekali makan 3 piring bagaimana rasanya.

Alhamdulillah beliau akhirnya paham dan berefek pada kemudahan ijin pada rekan rekan untuk salat.

2. Minuman Keras.

Tidak jarang saat saya harus bertemu buyer asing untuk mendiskusikan di meja tersedia “minuman berakohol”.

Minumlah sebagai penghormatan pada kawan. Bahkan sama bos saya bilang, dia jangan dikasih “minum” dia banci.

Mr… Begini lho.. Kalau saya ikut minum kemudian saya pusing nanti siapa yang bawa mobil pulang terus kecelakaan. Saya malah menghormati dengan “tidak minum”, dan jangan ajak kawan saya yang muslim minum. Karena kalau mereka kecelakaan maka Mr akan bertanggung jawab lho.

Alhamdulillah akhirnya jamuan minum mereka lakukan secara privacy.

3. Puasa.

Kenapa sih kalian puasa, menahan lapar, menyiksa diri bikin pekerjaan terbengkelai dan tidak semangat.

Wah Mr salah paham…. Hehe

Coba perhatikan mereka yang berpuasa dan salatnya rajin, padahal balasannya “tidak kontan” lho. Mereka jauh lebih semangat daripada yang tidak puasa. Bandingkan dengan yang tidak puasa, sebentar menghilang di toilet merokok, di pojokan minum. Puasa bagi kami adalah ibadah juga melatih diri untuk merasakan penderitaan saudara yang kekurangan makanan. Belum pernah ada orang meninggal karena puasa.

Alhamdulillah, terkadang malah menyediakan berbuka meskipun hanya takjil pembatal puasa.

Hanya terkadang saya sangat sedih saat melihat saudara muslim yang setelah melakukan salat kemudian rebahan bahkan ketiduran.

Karena saya pernah ditanya, apakah salat itu “tidur”. Karena banyak kawan yang ijin salat kok lama banget pas ditengok tidur tiduran bahkan ketiduran.

Kerja adalah salah satu kegiatan ibadah. Jadikanlah intinya kerja sebagai ibadah yang akan mendapatkan hasil dunia karena “gaji/upah” dan juga hasil akhirat berupa pemanfaatan hasil kerja untuk ibadah keluarga dan lingkungan.

Saya 100% percaya, saudara saudara kita yang kuat ibadahnya pasti semangat kerjanya.

Nikmatilah proses kerja sebagai ibadahnya sehingga kita bisa tiap saat dalam suasana kerja.

Sebagai “marketing export” untuk wood product, saya selalu mereset ulang tiap pagi, bahwa saya cari order demi saudara saudara yang di pabrik/workshop agar kelangsungan pekerjaan tetap terjaga dan bisa membantu menghidupi atau menafkahi keluarganya.

Semoga Allah akan selalu memberikan kekuatan agar tetap istiqomah kepada kita semua.

Didalam jenis apapun pekerjaannya asal halal dan sesuai dengan syariat Islam.

Semoga memberikan manfaat buat semua pembaca.

Alhamdulillahi jaza kumullohu khoiron.

Wassalamualaikum wr wb.

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama