“Ohh, ya, saya dulu minum alkohol dan merokok, tetapi sejak punya anak sama sekali berhenti. Itu kebiasaan buruk yang akan mencuri umur kita. Saya juga percaya dengan makanan yang sehat, saya memilih mengkonsumsi lebih banyak sayuran, buah-buahan, dan makan hanya secukupnya saja,” jawabnya.
Mendengarkan ini, saya ingat almarhum Ibu saya, meninggal 4 tahun lalu dalam usia 90 tahun. Setahu saya beliau tidak pernah sakit, apalagi dirawat di rumah sakit. Kebiasaan makannya seperti itu juga, banyak makan sayur, terutama sayur yang dipetik dari halaman dan kebun sendiri, seperti daun ubi, daun kacang, buncis, bayam, keladi, pare, terong, japan (labu siam) dan sebagainya. Sayuran juga hanya diolah sederhana, dikukus atau direbus. Buah-buahan juga menjadi kegemaran Ibu saya, seperti pisang dan buah pepaya yang tumbuh di halaman rumah.
“Lalu, apa Anda merokok juga? Sebaiknya Anda menjahuhi itu,” tanya dia seolah-olah menasehati saya.
Hhmmm, barangkali Ia berpikir bahwa saya juga perokok seperti kebanyakan penduduk Indonesia, perokok berat yang menghabiskan miliaran batang rokok setiap tahunnya. “Tidak, jawab saya spontan, Saya tidak suka sama sekali”.
Cukup lama kami berbincang-bincang dengan nenek ini, terutama tentang kesehatan. Tidak berapa lama sebelum pesawat mendarat, sedikit agak ragu saya tanyakan usianya. “Berapa menurut Anda?” Ia balik bertanya. “70-an” jawab saya.