JAKARTA – Duta Besar RI untuk Federasi Rusia M. Wahid Supriyadi mengatakan hingga sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban ledakan di jalur kereta bawah tanah Saint Petersburg Metro di kota Saint Petersburg, Rusia, pada Senin (3/4).
“Kami telah kontak Permira (Persatuan Mahasiswa Indonesia di Rusia- red) Saint Petersburg dan Konsul Kehormatan di sana,” kata Dubes Wahid yang dihubungi dari Jakarta, Selasa (4/4) dini hari, sebagaimana dilansir Republika.
Berdasarkan data KBRI, ada sekitar 115 WNI yang terdiri atas 90 mahasiswa dan sisanya tenaga kerja Indonesia yang berada di kota Saint Petersburg. Sementara di seluruh Rusia ada sekitar 900 WNI, yang sebagian besar diantaranya tinggal di Moskow, ibu kota Rusia.
“KBRI telah membuat surat edaran yang berisi imbauan agar WNI berhati-hati,” kata Dubes Wahid.
Sebagaimana diketahui telah terjadi ledakan pada rangkaian kereta api di stasiun kereta api bawah tanah St. Petersburg Metro di kota Saint Petersburg, Rusia. Ledakan terjadi pada pukul 14.40 waktu setempat yang merupakan jam sibuk. Akibat ledakan tersebut, lubang besar terbentuk di sisi gerbong kereta dengan serpihan logam berserakan di sepanjang peron. Penumpang terlihat memecahkan jendela pada salah satu gerbong tertutup.
Kantor berita Interfax menyampaikan, ledakan itu dicurigai berasal dari bahan peledak, yang disembunyikan di dalam koper. Ambulans dan mobil pemadam kebakaran bergerak menuju stasiun Sennaya Ploshchad. Helikopter terbang di atas kerumunan yang menonton proses penyelamatan.
EDITOR: Iwan S