KARAKAS, SERUJI.CO.ID – Venezuela menangkap lima perwira kepolisian negara atas dugaan peran mereka dalam kerusuhan dan kebakaran yang membunuh 68 orang di sel kantor polisi yang penuh sesak, kata jaksa penuntut umum negara itu pada Sabtu (31/3).
“Kantor jaksa penuntut telah mengeluarkan surat perintah penahanan bagi lima perwira PoliCarabobo yang telah bertanggung jawab atas insiden tragis yang menyebabkan kematian 68 warga di sel-sel markas kepolisian regional: Mareka Telah ditahan #keadilan,” demikian jaksa Tarek Saab di Twitter.
Saab, mantan gubernur Partai Sosialis yang dekat dengan Presiden Nicolas Maduro yang berhaluan kiri, tidak memberikan rincian lebih jauh mengenai sebab insiden tersebut, yang terburuk menimpa penjara-penjara Venezuela yang terkenal sering terjadi kerusuhan dalam lebih dua dekade.
Sanak saudara narapidana yang meninggal dan satu narapidana yang selamat mengatakan, telah terjadi tembak-menembak dengan polisi pada Rabu (28/3) pagi di dalam penjara di Valencia, ibu kota negara bagian Carabobo.
Seorang janda narapidana mengatakan para petugas telah menyirami kawasan itu dengan bahan bakar, yang mengakibatkan kebakaran menimpa sel-sel kecil.
Sejauh ini belum ada komentar deari kepolisian negara bagian Carabobo.
Oposisi Venezuela menyalahkan tragedi itu atas ketakmampuan Maduro mereformasi penjara-penjara Venezuela yang tak berhukum, tempat para narapidaana memamerkan senjata-senjata dan melakukan kejahatan dari sel-sel.
“Situasi di pusat-pusat penahanan dan sel-sel penjara polisi di Venezuela tak dapat diterima,” kata Miguel Pizzaro, anggota parlemen dari oposisi.
Para politisi oposisi juga mengeritik pemerintah karena tak segera mengambil sikap atas kejadian tersebut. Pemerintahan Maduro hanya mengeluarkan sebuah pernyataan Jumat (29/3) malam yang menyampaikan bela sungkawa kepada sanak saudara dan presiden belum berbicara tentang kematian tersebut di depann publik.
Maduro, mantan pengemudi bus dan pemimpin serikat pekerja yang tak lagi pupuler, berusaha untuk dipilih kembali dalam pemilihan Mei yang diboikot oposisi.
Dengan menggunakan sumber daya negara, ia diperkirakan menang dalam pemilihan untuk masa enam tahun.
Televisi negara fokus menayangkan gambar-gambar warga Venezuela di pantai selama libur Paskah, sementara para menteri Maduro juga diam dan tak mengeluarkan suara atas insiden Valencia. (Ant/SU02)