PURBALINGGA, SERUJI.CO.ID – Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Purbalingga, H.R. Bambang Irawan prihatin atas kasus yang menimpa Bupati Purbalingga Tasdi yang juga merupakan Ketua DPC PDIP Purbalingga.
“Partai prihatin dengan kasus yang menimpa Pak Tasdi. Ini menjadi pelajaran bagi semua agar dalam menjalankan pemerintahan tetap berada pada aturan,” katanya saat dihubungi wartawan, Senin (4/6) malam.
Terkait dengan kelanjutan pemerintahan di Purbalingga, Bambang mengatakan bahwa PDIP akan mengikuti peraturan yang berlaku. Ia mengaku saat ini sedang menuju Semarang untuk berkoordinasi dengan Dewan Pimpinan Daerah PDIP Jateng.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Purbalingga Tasdi terkait dengan proyek pembangunan yang ada di Purbalingga.
“Proyek pembangunan yang saya dapat informasinya. Secara lebih perinci tentu saya belum sampaikan, ya proyek pembangunan apa? Pada tahun? Akan tetapi indikasinya penerimaan uang itu bagian dari komitmen ‘fee’ yang sudah dibicarakan sebelumnya,” kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah kepada wartawan di Jakarta, Senin (4/6).
Total saat ini yang diamankan, kata Febri, ada enam orang. Adapun perinciannya empat orang diamankan di Purbalingga, dua orang lainnya di Jakarta.
Informasi yang dihimpun, dua orang yang diamankan di Jakarta berinisial NBB (swasta) dan HMD (swasta). OTT tersebut diduga berkaitan dengan proyek pembangunan Purbalingga Islamic Center pada tahun anggaran 2018. (ARif R/Hrn)
Kita search grafik KPK Watch dan ICW di google… tidak heran..dah dari dulu..
gara gara duit..