KENDARI, SERUJI.CO.ID – Artis dan produser film Nia Zulkarnain baru saja menyimpan barang bawaannya di kamar hotel tempatnya menginap di kawasan Kendari Beach, pekan lalu, ketika ia menelpon SERUJI dan mengajak sama-sama melancong ke Pantai Bokori.
“Semasih di pesawat Jakarta-Kendari saya dan suami sepakat liburan di Pulau Bokori. Saya penasaran dengan pulau itu, katanya indah sekali dan masih alami. Kebetulan saya akan survei lokasi bikin film di sekitar Kendari dan Wakatobi Jadi sekalian meninjau lokasi itu…,” ujar Nia, pekan lalu.
Pulau Bokori memang pulau wisata yang cantik. Terletak di Tanjung Soropia, daerah ini sebenarnya masuk wilayah administrasi Kabupaten Konawe. Tetapi pemasarannya sebagai lokasi wisata lebih banyak dilakukan Pemerintah Kota Kendari.
Kebijakan itu diambil, kata Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sulawesi Tenggara, Kamaruddin, lebih karena jaraknya yang dekat dengan Kota Kendari ketimbang dengan pusat pemerintahan kabupaten Konawe di Unaaha, sekitar 65 km dari Kota Kendari.
Akibatnya, pengelolaan termasuk pemasaran dan perawatan Pulau Bokori sebagai destinasi wisata banyak dilakukan instansi terkait di Kota Kendari.
Apa keistimewaan Pulau Bokori? Ditanya begitu –sehari setelah melancong di Bokori,– Ari Sihasale, sutradara yang juga suami Nia Zulkarnain buru buru mengacungkan jempolnya.
“Alamnya keren. Pantainya juga cantik. Lautnya bening. Dari permukaan air laut kita bisa melihat banyak bintang laut, sehingga pas untuk dijadikan lokasi berjemur di pantai. Bagus juga dijadikan tempat menyelam, memancing dan olahraga pantai lainnya. Pokoknya pas jadi lokasi wisata keluarga,” tambah Ale, sapaan akrab Ari Sihasale.