Orang Bhutan yang kebanyakan vegetarian tidak pernah menyembelih hewan karena dilarang oleh pendeta Budha. Mereka yang makan daging harus mengimpornya dari negara lain seperti India. Orang-orang yang masih suka mengunyah daun sirih itu juga begitu erat kekeluargaannya. Keluarga Bhutan akan menampung kerabat mereka yang masih pengangguran dan mencukupi segala kebutuhannya, mulai dari makanan, pakaian, peralatan rumah tangga, bahkan kendaraan. Di Canberra banyak teman Buthan Lawe yang bekerja sebagai cleaner melebihi jam yang diperbolehkan dan tinggal berjejal dalam sebuah flat. Mereka akan membawa uang hasil kerja tersebut in cash ke Bhutan, karena belum ada bank yang bisa mentransfernya langsung ke negeri “naga guntur” itu.

Bhutan, negeri “Shangri-La terakhir” yang terletak di punggung Everest perbatasan antara China dan India ini secara politik, ekonomi dan budaya menjadi perebutan pengaruh antara dua negeri kuat di Asia itu. Negeri bersalju beribukota Thimphu, Bhutan adalah penerima terbesar bantuan keuangan dari India. Sementara Bhutan yang berpenampilan fisik mirip orang China terpengaruh India, orang Nepal yang lebih mirip India itu sangat dipengaruhi oleh China. Meski secara geografis bukan tempat yang jauh dari kepulauan Nusantara, bukankah sistem politik dan media massa membuat Phnom Phen atau Saigon terasa lebih jauh dari Washington DC yang memiliki perbedaan waktu 12 jam dengan Jakarta.

@@@

Lihatlah google map kawan, pilihlah yang tampilan citra satelit. Teknologi ini membantu manusia memperoleh kesadarannya bahwa mereka mendiami planet yang sama. Kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan akan mempengaruhi orang lain di negara tetangga, demikian pula letusan gunung Pinatubo di Filipina akan mengirimkan abu ke seluruh penjuru dunia. Planet biru tua agak miring 23 derajad berputar pada porosnya dengan kecepatan 1.670 kilometer perjam. Tuhan telah menciptakan planet ini sebagai tempat tinggal ideal bagi manusia, dengan empat musim yang ada. Susunan gas-gas utama berupa nitrogen (78%), oksigen (21%), argon (kurang dari 1%), dan karbon dioksida (0,03%) seimbang menunjang kehidupan manusia.

Di atas pulau-pulau yang dikelilingi lautan itu, manusia hidup membentuk bangsa-bangsa, suku-suku dan keluarga-keluarga. Manusia anak cucu Adam dan Hawa beranak pinak, tujuh milyar jumlahnya kini. Sungguh indah ciptaan Tuhan. Tidak ada bentuk wajah dan perilaku manusia seluruh dunia yang sama persis, seperti sidik jari yang berbeda pada setiap jari. Mereka berkulit putih, kuning, hitam, sawo matang, merah, berambut lurus, keriting, rasta, ataupun ikal. Asia, Afrika, Eropa, Australia dan Amerika adalah benua-benua yang dikenal kini selain legenda daratan Atlantis yang hilang.

Sebagai sebuah kebudayaan dengan system teknologi, seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan dan ilmu pengetahuan serta sistem kepercayaan yang kompleks, peradaban manusia datang dan pergi, jaya lalu tenggelam. Peradaban tepi sungai Indus; Mahenjo Daro, Harrappa, tepi sungai Tigris; Babilonia, Amerika latin; Maya, Inca, Astec, Mesir kuno, Jepang, China, India, Abbasiah, Otoman, Amerika, Uni Eropa, Nusantara. Mereka terdiri dari berbagai ras yang terpisah oleh jarak dan waktu yang panjang. Negro, mongoloid, eropa, arab, slavia, india, melayu, aborogin dan banyak lainnya. Manusia tak pernah bisa memilih akan dilahirkan oleh siapa dan dimana. “Bagaimana kalau aku dilahirkan di India, Zimbabwe, Eropa, Bhutan atau China, mungkin budayaku akan berbeda sama sekali”, demikian renungan Lawe suatu saat.

Di perbatasan-perbatasan wilayah ras-ras itu terjadi percampuran darah membentuk ras baru. Melayu berkulit sawo matang, Indochina perpaduan China dan Melayu, India pertemuan Asia dan Negro, Mesir percampuran Afrika dan Arab. Di masa lalu penaklukan oleh imperium-imperium besar turut menciptakan percampuran DNA yang unik. Saat ini rasanya sulit untuk mencari ras yang benar-benar asli. Turki yang terletak di sekitar selat Bosporus dimana daratan Asia dan Eropa bertemu adalah percampuran Timur dan Barat yang unik. Perawakan orang Turki tinggi besar seperti Eropa, namun kulitnya, wajahnya, rambutnya merupakan percampuran dengan Asia. Falafel, Tavuklu, Kiymali, Mantarli, Tavuk Bursa, Sucuklu, dan Kebab Turki adalah makanan yang paling eksotis di dunia, karena menggabungkan konsep barat dan timur tentang makanan. Ada daging di dalam Kebab sebagaimana hadirnya roti canay, bawang Bombay dan mayonaise.

Dalam sejarahnya dunia telah mengalami globalisasi berkali-kali, mulai dari terhubungnya jalur sutera di Asia Tengah, hubungan perdagangan laut Nusantara, sampai jalur pesawat antar benua yang ramai saat ini. Laporan Ibnu Batutah sang pengelana Arab, Marcopolo sang pengelana Italia, sampai I Ching sang pengelana China telah memberi konfirmasi. Laksamana Cheng Ho pernah menjadi duta perdamaian dunia dengan armada raksasanya yang berhasil mengusir perompak di Laut China Selatan dan Selat Malaka. Kekuatan soft power justeru ditunjukkan oleh Laksamana Cheng Ho melalui armada laut terbesar dalam sejarah yang mengunjungi 33 kerajaan sahabat melalui tujuh kali pelayaran mulai dari Jawa, Champa, Siam, Zhenla, Malaka, Samudera, Palembang, Aru, Naguer, Pahang, Kelantan, Lambri, Lidai, Sulu, Arab, Afrika dan bahkan diperkirakan sampai Amerika dan Australia. Cheng Ho sendiri yang seorang muslim terobsesi mengunjungi Makkah untuk menunaikan ibadah haji.

Ritual Haji di Makkah meniadakan perbedaan warna kulit, budaya dan kedudukan. Di hadapan Allah Sang Pencipta, seorang jenderal sama kedudukannya dengan seorang penyapu jalanan. Mirip dengan pengalaman Lawe sholat Jumat di Masjid Yarralumla di Canberra tempat muslim dari segala penjuru dunia berkumpul, dimana infaq yang terkumpul bisa berupa uang Ringgit, Dinar, Lira, Dolar, Euro, Rupee, Rupiah, atau Baht. Sejarah peradaban manusia penuh dengan peperangan, penaklukan, meski diselingi pula oleh beberapa periode panjang perdamaian dan kemesraan budaya. Piagam Madinah merupakan contoh konstitusi pertama di dunia yang mencatat hak dan kewajiban warga negara yang menyatukan diri dalam sebuah “negara”.

Coba arahkan google earth ke semenanjung tempat Tariq bin Ziyad mendaratkan pasukan tahun 711 yang lalu di Spanyol Selatan dekat Maroko di Afrika Utara. Kini akan didapati rumah-rumah modern dengan beberapa mobil terparkir di luarnya. Arak-arakan kesenian memperingati pengusiran muslim dan yahudi dari Andalusia kini menjadi daya tarik wisatawan setiap tahunnya. Begitupun beberapa masjid megah bersejarah kaum Moor yang masih berdiri megah telah dijadikan gereja atau tempat tujuan wisata. Tak jauh dari titik itu, Marakesh di pantai Utara Afrika adalah saksi sejarah pertarungan dan persaingan peradaban islam-kristen itu. Dengan menggerakkan mouse, kita bisa berpindah mengamati negeri Aljazair yang sebelum merdeka pernah menjadi provinsi Perancis pasca penyerbuan Napoleon tahun 1830.

@@@

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama