KOTA LANGSA, SERUJI.CO.ID – Sedikitnya 900 mahasiswa Aceh yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kota Langsa (Germala) menggelar aksi dan longmarch di Kota Langsa, menuntut Sukmawati Soekarnoputri untuk dituntut dan diadli sesuai hukum, Kamis (12/4).
Sukmawati dinilai telah menista agama Islam lewat puisinya yang berjudul ‘Ibu Indonesia’.
Dalam aksinya, mahasiswa menuntut Sukmawati diadili agar kejadian penistaan agama yang melukai hati umat beragama tidak kembali terulang.
Tuntutan mahasiswa disampaikan oleh koordinator Aksi Bela Islam dari 5 kampus yang tergabung dalam Germala yaitu, IAIN Langsa, Universitas SAINS CND Langsa, Depkes Aceh, UNSAM Langsa, dan STIKES CND Langsa.
Pantuan SERUJI di lapangan, Aksi Bela Islam ini dilaksanakan pada pukul 14.00 WIB. Mahasiswa yang berkumpul di Lapangan Merdeka Kota Langsa bergerak turun ke jalan memadati Jalan Ahmad Yani menuju RSUD Langsa meelewati Jalan Teuku Umar, sambil berorasi di persimpangan jalan dan Tugu-Tugu yang di lintasi, juga menyanyikan lagu ‘Buruh Tani’.
“Bapak Kapolri Jenderal Tito Karnavian, jangan tumpang tindih dalam menyelesaikan kasus ini, kami meminta kepada penegak hukum untuk segera mengusut tuntas kasus penistaan agama Islam yang dilakukan putri proklamator,” teriak Muhammad Jailany, Presiden Mahasiswa IAIN Langsa.
“Penjarakan Sukmawati Soekarnoputri, pihak penegak hukum jangan pandang bulu untuk mengadili yang salah, kasus sebelumnya penistaan telah di lakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang saat itu Gubernur Non Aktif DKI Jakarta, hari ini dilakukan oleh putri Presiden Indonesia yang pertama, penjarakan Sukmawati,” teriak salah seorang orator.
Sekitar Pukul 16.00 WIB, usai menyampaikan orasinya, mahasiswa kembali ke lapangan merdeka Kota Langsa untuk mendengarkan tanggapan Wakapolres Langsa.
Sementara itu, Wakapolres Langsa Kompol Chandra Hadi Siswara memberikan apresiasi kepada mahasiswa.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada adek-adek Mahasisiwa dan institusi Polres Langsa mendukung atas apa yang di lakukan oleh Germala hari ini,” ujar Wakapolres Langsa.
Dikatakannya, aksi yang digelar ini merupukan bentuk cinta terhadap NKRI, karena aksi dilaksanakan dengan damai dan aman.
“Ini merupakan salah satu contoh nyata cinta NKRI disampaikan oleh mahasiswa, dilaksanakan secara damai, aman, tentram, semoga ini menjadi contoh untuk kegiatan lain dengan menjunjung tinggi nilai-nilai ke amanan,” katanya.
Ia menambahkan, saat ini Polri telah menerima 14 laporan terkait kasus Sukmawati.
“14 laporan ke institusi polri, dalam waktu dekat kita dari institusi Polri dan Kapolda Metro Jaya akan menindaklanjuti kasus ini secara profesional terbebas dari intimidasi,” tegasnya.
Ia meminta kepada mahasiswa dan masyarakat Kota Langsa agar bersama-sama mengontrol kasus ini, agar tidak kembali muncul masalah baru dan di pastikan tidak akan ada intervensi dalam penanganan kasus ini.
Kegiatan aksipun ditutup dengan pembacaan doa oleh Wakil Presiden Mahasiswa IAIN Langsa, Muhammad Faisal dan shalawat bersama untuk meninggalkan lapangan Merdeka Langsa.(Syahrial/SU02)
Tuntutlah Sukmawati meski sampai ke negeri cina.
(katanya lg jalan2)
Klo urusannya dgn kubu sebelah, harus banget kami ngerahin umat besar2an spt ini ya pak pol? Berlakulah adil sekali2!