JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan ada sejumlah daerah terdampak tsunami Selat Sunda yang hingga kini masih belum terjangkau oleh tim evakuasi gabungan.
“Daerah tersebut berada di wilayah paling ujung Kabupaten Pandeglang, yaitu Kecamatan Sumur,” Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Jakarta Timur, Selasa (25/12).
Menurut Sutopo, beberapa desa di wilayah tersebut jalanannya rusak dan akses jembatan terputus karena terjangan tsunami.
“Di sini sempat akses menjadi putus sejak hari pertama karena banyak jalan dan jembatan yang rusak, akibat terjangan tsunami, juga akibat material yang dibawa tsunami,” kata Sutopo.
Terdapat tujuh desa di Kecamatan Sumur, mereka adalah Desa Cigorondong, Desa Kertajaya, Desa Tunggajaya, Desa Ujung Jaya, Desa Kertamukti, Desa Pulau Sebesi, dan Sebuku, serta Desa Tamajaya.
Dari tujuh desa tersebut, baru Desa Tamajaya yang dapat dijangkau jalur darat.
“Itu pun hanya dua dusun, Dusun Panis, dan Tanjung Malay yang bisa dijangkau,” terangnya.
Dijelaskan oleh Sutopo, tim evakuasi masih terus bergerak untuk mencapai lokasi hingga saat ini.
“Sebab, desa-desa yang belum terjangkau tersebut sangat memerlukan bantuan,” pungkasnya.
Data sementara, korban meninggal dunia akibat tsunami selat sunda yakni 429 orang. Sutopo menyebut jumlah korban meninggal dunia masih bisa bertambah.
Data sementara dampak tsunami di Selat Sunda hingga Selasa (25/12) pukul 13.00 WIB, tercatat 429 orang meninggal dunia. Sutopo menyebut jumlah korban meninggal dunia masih bisa bertambah.
Selain itu, 1.485 orang luka-luka, 154 orang hilang, dan 16.082 orang mengungsi. (SU05)