BENGKULU – Bank Indonesia menyebutkan perkembangan inflasi Provinsi Bengkulu pada 2017 ini diperkirakan sudah sesuai target tingkat inflasi nasional yakni berada pada rentang 3-5 persen secara tahunan.
“Kita prediksi berada pada angka lima persen, angka ini relatif stabil dari awal sampai akhir tahun nanti,” kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu Endang Kurnia Saputra di Bengkulu, Jumat (25/8).
Inflasi di sektor pangan hingga akhir 2017, menurutnya memberikan dampak baik dengan tidak mengalami gejolak yang berarti bahkan pada saat Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri sekali pun.
Ketersediaan akan bahan pangan juga sanggup mencukupi permintaan pasar karena pada tahun 2017 musim dan cuaca di Provinsi Bengkulu cukup kondusif bagi hortikultura.
BMKG memperkirakan sampai Desember 2017 musim kemarau relatif normal apabila dibandingkan pada tahun 2015 dan 2016 yang memiliki musim kering yang cukup panjang.
“Ketersediaan pangan di pasar membuat fluktuasi harga bisa dikendalikan sehingga inflasi pangan stabil sepanjang tahun ini,” ucapnya.
Disamping itu, tekanan inflasi pada triwulan I 2017 berada pada 6,01 persen, sementara pada triwulan II menjadi lebih baik meskipun ada gelaran Ramadhan, yakni dicatat turun diangka 5,44 persen.
“Pada triwulan II ini tarif angkutan udara sebagai penyumbang angka inflasi terbesar ternyata lebih terkendali, dan kita harapkan pada akhir tahun yang di sana ada Natal serta tahun baru, tarif angkutan udara juga bisa terkendali,” ujarnya. (Ant/Frdn)