KARAWANG, SERUJI.CO.ID – PKPU Human Initiative (HI) menggelar edukasi gizi dan penyaluran makanan bergizi di Dusun Kalihurip Desa Sirnabaya, Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, pada Jumat (25/1) kemarin.
Kegiatan itu dilakukan, bertepatan dengan Hari Gizi. PKPU HI akan melaksanakan program peduli gizi anak bangsa, di sembilan titik di wilayah Karawang. Mulai dari Dusun Kalihurip Desa Sirnabaya, Telukjambe Timur, Karawang.
Kegiatan edukasi mengenai pentingnya gizi diberikan kepada masyarakat. Kegiatan tersebut terdiri dari kampanye gizi, fun game, penyuluhan gizi, dan kunjungan ke rumah keluarga balita untuk konseling keluarga.
Pada kesempatan itu, Kepala Cabang PKPU HI KCP Karawang Lukmanul Hakim mengatakan, program peduli gizi balita dilaksanakan guna membangun ketahanan gizi pada balita yang lebih baik.
“Anak-anak balita saat ini, akan menjadi para calon kelompok usia produktif di masa yang akan datang. Untuk mempersiapkannya, kita bisa memulai dengan memberikan gizi yang baik kepada anak-anak kita,” ungkap Lukman.
Lukman menilai, kondisi balita saat ini berada dalam kemelut kekurangan gizi. Data hasil pemantauan status gizi mencatat pada tahun 2016 sebanyak 29,0 persen balita pendek, 17,8 persen balita gizi kurang, 11,1 persen bayi kurus, serta 16,2 persen ibu hamil KEK.
Disebutkannya, faktor kemiskinan berimbas kepada sulitnya mendapatkan makanan layak, pola asuh yang buruk, serta pendidikan yang rendah. Padahal, gizi buruk berperan menyebabkan berkurangnya kemampuan daya saing pada anak.
“Selain itu gizi buruk juga menyebabkan anak jadi mudah sakit dan kemampuan kognisi nya tidak berkembang maksimal. Ini yang ingin kami perbaiki,” tuturnya.
Sekaligus, imbuhnya, penyadaran kepada orang tua bahwa memberikan gizi yang seimbang kepada anak adalah hal yang sangat penting. Mengingat pada tahun 2025-2035 Indonesia diperkirakan akan mengalami fenomena bonus demografi.
Yakni tahun-tahun Indonesia memiliki jumlah kelompok usia produktif lebih banyak dari usia non produktif.
“Beberapa persyaratan yang harus terpenuhi jelang bonus demografi adalah penduduk harus sehat berkualitas, terserap dalam pasar kerja, meningkatnya tabungan di tingkat rumah tangga, serta meningkatnya perempuan yang masuk dalam pasar kerja,” papar Lukman. (PKPU HI/Hrn)