MENU

Update Jumlah Korban Tsunami Selat Sunda: 431 Tewas, 7.200 Luka-luka, 154 Hilang

JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru korban tsunami Selat Sunda yang menerjang Banten dan Lampung. BNPB menyatakan korban tewas bertambah menjadi 431 orang.

“Data sementara dampak tsunami di Selat Sunda hingga 29/12/2018, tercatat 431 orang meninggal dunia, 7.200 orang luka-luka, 15 orang hilang dan 46.646 orang mengungsi,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers, di Jakarta, Sabtu (29/12).

“Kemungkinan bisa bertambah, karena tim SAR fokus di selatan yakni di Kecamatan Sumur, untuk yang paling parah terdampak masih Pandeglang,” imbuhnya.

Selain itu, Sutopo juga menyatakan ada 1.527 unit rumah rusak berat, 70 unit rumah rusak sedang, 181 unit rumah rusak ringan, 78 unit penginapan dan warung rusak, 434 perahu dan kapal rusak dan beberapa kerusakan fasilitas publik. Korban dan kerusakan ini disebut Sutopo berada di 5 kabupaten, yaitu Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus, dan Pesawaran.

Dari lima kabupaten tersebut, dampak terparah dialami Kabupaten Pandeglang tercatat 292 orang meninggal, 3,976 orang luka-luka, 8 hilang, dan 33.136 mengungsi.

Lalu di Kabupaten Lampung Selatan dimana korban jiwa mencapai 116 orang meninggal, 2.976 luka-luka, 7 orang hilang, dan 7.880 orang mengungsi.

Sementara di Kabupaten Serang tercatat 21 orang meninggal, 247 luka-luka, dan 4.399 orang mengungsi, di Pesawaran satu korban jiwa, satu luka-luka dan 231 mengungsi. Sedangkan di Tanggamus terdata satu orang meninggal dan 1.000 orang mengungsi.

“Jumlah pengungsi pada malam hari sering lebih banyak daripada siang. Sebab pada siang hari sebagian pengungsi bekerja atau kembali ke rumahnya, pada malam hari kembali ke tempat pengungsian,” ujarnya.

Kondisi pengungsi masih memerlukan bantuan, terutama bantuan kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, MCK, pakaian layak pakai, selimut, tikar, pelayanan medis, dan lainnya.

Sutopo menambahkan bantuan logistik terus dikirim. Namun, terkendala distribusi ke titik pengungsian yang aksesnya cukup sulit dijangkau dan cuaca, khususnya di daerah Sumur.

“Untuk membantu proses evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban di Sumur maka dikerahkan 31 alat berat berupa 9 unit excavator, 1 unit greader, 4 unit loader, 3 unit tronton, dan 14 unit dump truck. Tiga helikopter dikerahkan untuk mengirim logistic dari udara,” pungkasnya. (SU05)

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER