JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Setya Novanto disebut meminta obat merah dan lukanya diperban saat berada di ruang perawatan VIP RS Medika Permata Hijau, Jakarta.
“Sebelum saya keluar kamar itu, pasien mengatakan ‘Kapan saya diperban?’ yang tadinya dia diam saja, saya kaget, kenapa dia mengatakan ‘kapan saya diperban?’, Kok nanyanya seperti itu? Nadanya agak membentak, saya katakan ke pasien tunggu sebentar Pak saya ikut dokter visit dulu,” kata perawat Indri Astuti dalam sidang di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (2/4).
Indri bersaksi untuk dokter RS Medika Permata Hijau dokter Bimanesh Sutarjo yang didakwa bekerja sama dengan advokat Fredrich Yunadi untuk menghindarkan ketua DPR Setya Novanto diperiksa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi KTP-el.
“Saya lalu ke dokter Bimanesh di counter suster sedang membuat catatan dokter, kita berhadap-hadapan lalu datang Pak Frederich, salaman dengan dokter Bima dan saya, kemudian pengacara itu memberikan data resume pasien dari RS sebelumnya seperti rontgen,” ungkap Indri.
BACA JUGA: Perawat Diperintah Dokter Bimanesh Tempel Infus dan Pasang Perban
Indri pun memberanikan diri untuk melaporkan permintaan Setnov kepada Bimanesh.
“Dok, ini kan ada injeksi, pasang infus ya dok, dok itu memang diperban lukanya? Dokter Bimanesh mengatakan ya sudah diperban saja demi kenyamanan pasien,” tambah Indri.
Indri pun melaksanakan perintah Bimanesh itu bersama dengan rekannya yang sedang berjaga di ruang VIP.
“Saya suruh Nurul ambil Betadine dan kassa untuk membersihkan luka. Saya ke kamar pasien membersihkan lukanya dengan betadine tapi saya dikejutkan kembali dengan kata-kata si pasein dia minta obat merah. Saya makin bingung saja ini orang maunya apa? Obat merah tidak ada di rumah sakit, apa ini kok obat merah, lukanya tidak ada berdarah-darah, saya kebawa suasana jadi agak ketus sama pasien,” jelas Indri.
Ia pun mengaku tidak memberikan pelayanan dengan ikhlas dan tangannya bergetar.