Talonsong, sebuah kata dalam bahasa Minang, yang sering dituturkan ditengah masyarakatnya. Talonsong, padanannya dalam bahasa indonesia yang tepat adalah terlanjur. Jika talonsong, maka semuanya telanjur dan menjadi sudah terlambat. Talonsong berucap, talonsong berbuat dan talonsong memutuskan. Akibat dari talonsong, walaupun nanti dilakukan klarifikasi atau peninjauan kembali, tapi dia sudah memberikan akibat ditengah kehidupan.
Talonsong terjadi akibat ketidak cermatan atau ketidak telitian dalam mengambil sikap. Ketelitian berkurang karena emosi yang menguasai fikiran. Mungkin ingin segera dapat untung, sehingga tidak dipertimbangkan baik buruk dari sebuah sikap yang akan diambil. Tidak cermat memperhatikan dasar pengambilan keputusan. Untung yang diharapkan mungkin saja berupa pujian dari atasan atau pujian teman. Pujian atasan diharapkan agar nanti dapat posisi yang lebih baik, sedangkan pujian teman, supaya dianggap super hero.
Terlalu gembira karena merasa sukses, juga bisa membuat orang talonsong. Karena terlalu gembira, sering aturan yang ada terabaikan. Bagian yang sunatnya teringat dan yang wajib terabaikan. Disaat menyadari ada kekeliruan, baru semuanya sibuk memberikan koreksi, sibuk klarifikasi dan berbagai alasaan muncul, kenapa semuanya bisa terjadi. Tentu saja alasan yang dikemukakan merupakan upaya pembenaran, walaupun kadang alasan yang dikemukakan tidak rasional.
Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden 2018, Maruarar Sirait (Ara), tidak memasukkan nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke dalam daftar nama pendamping Presiden Joko Widodo saat penyerahan piala dalam final Piala Presiden di Stadion Utama Gelora Bung Karno, beberapa waktu yang lalu mungkin salah satu bentuk talonsong.
Kenapa panitia talonsong? Mungkin saja panitia merasa sukses dengan kerjanya dalam menggelar final piala presiden. Kegembiraan yang berlebihan menyebabkan lupa bahwa ada tuan rumah yang harus dibawa serta dalam acara penyerahan piala tersebut. Apalagi dia selain sebagai tuan rumah, timnya juga sebagai pemenang dalam “event” bergengsi ini.
Panitia sudah mengklarifikasi duduk masalahnya kejadian tersebut. Ara sebagai Ketua Steering Committee menyampaikan bahwa yang membuat daftar nama pendamping Jokowi itu adalah dirinya. Dia mengaku salah karena tak memasukkan nama Anies ke dalam daftar tersebut. Ujungnya adalah Ara mohon maaf atas kekilafannya.
Tapi sudah talonsong. Videonya sudah viral di media sosial. Berbagai komentar baik yang membela maupun yang mencaci sudah bersileweran di dunia maya. Anis Baswedan mungkin mendapat untung dengan talonsongnya Ara. Tapi Ara rugi karena talonsong. Setidaknya setelah talonsong Ara harus sibuk klasifikasi dan minta maaf.
Talonsong, memang sebuah kejadian yang tidak diingini, karena akibat talonsong ini tidak enak. Walau sudah dilakukan klarifikasi dan dikemukakan berbagai alasan, orang yang melihat dan mendengarnya masih tidak puas, kepercayaan jadi berkurang. Mungkin sekali talonsong orang masih bisa memahami. (Elfizon Amir)