DOHA – Dilansir dari Reuters, Krisis Teluk kembali memanas setelah munculnya polemik antara Arab Saudi dengan Qatar soal isu perjalanan jemaah haji asal Qatar tahun ini.
Qatar dan Arab Saudi terlibat polemik saling melempar tudingan, pada Senin (31/7) terkait hambatan dan politisasi perjalanan jamaah haji asal Qatar.
Ketua Lembaga Hak Asasi Manusia (HAM) Qatar Ali bin Smaikh al-Marri dalam konferensi di Doha, Senin, menuduh Arab Saudi menghambat kedatangan jamaah haji asal Qatar dengan menetapkan bahwa jamaah haji asal Qatar harus lewat negara ketiga atau bandara transit menuju Mekkah.
Disamping itu dia juga menuduh Kementrian Urusan Haji dan Umroh Arab Saudi menolak berkomunikasi dengan Kementrian Waqaf Qatar guna membahas perjalanan haji asal Qatar tahun ini. Sedianya, jamaah asal Qatar dijadwalkan mulai berdatangan ke Arab Saudi pada Akhir Juli dan awal Agustus ini. Namun hingga kini belum satupun warga Qatar datang.
Krisis isu haji ini bermula saat Arab Saudi pada pekan lalu menolak kedatangan jamaah Qatar yang terbang menggunakan pesawat Qatar Airways. Arab Saudi meminta jamaah haji asal Qatar terbang langsung dari Doha dengan maskapai penerbangan selain Qatar Airways melalui negara ketiga
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Arab Saudi bersama Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain sejak 5 Juni lalu menutup teritorial udar, laut, dan dan darat bagi semua transportasi Qatar sebagai aksi blokade mereka terhadap Qatar.
Tindakan tersebut adalah sebagai sanksi atas Qatar yang dituduh mendukung dan memasok dana gerakan teroris. Sedangkan Qatar menolak semua tuduhan tersebut. (HA)
Semoga cepat selesai konfliknya…
Semoga mereka cepat berdamai demi izzah islam