JAKARTA, SERUJI.CO.ID –Â Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko memastikan tidak ada muatan politik dalam pemberian gelar adat untuk Presiden Jokowi oleh Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau pada Sabtu (15/12) mendatang.
“Ini murni karena keberhasilan Presiden Jokowi membangun dan menjaga Riau,” kata Moeldoko kepada wartawan di kediamannya, di Menteng, Jakarta, Rabu (12/12) pagi.
Moeldoko kemudian menjabarkan berbagai prestasi Presiden Jokowi yang menurutnya telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Riau.
“Ada sejumlah prestasi Presiden Jokowi di Riau, yang pertama adalah keberhasilannya dalam menjaga lingkungan dan terbukti selama beberapa tahun terakhir Riau bebas asap sebagai dampak dari kebakaran hutan dan lahan,” paparnya.
Perhatian besar Presiden Jokowi untuk Riau lainnya, kata Moeldoko, adalah alokasi proyek pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai dan Pekanbaru-Sumbar yang tentu akan memberikan damak positif bagi perenomian daerah.
“Selanjutnya Presiden Jokowi juga telah mampu membangun komunikasi yang baik sehingga Blok Migas Rokan yang berada di 6 kabupaten dan kota di Riau bisa dikelola kembali oleh bangsa Indonesia, yang selama ini Blok Rokan dikuasai asing,” katanya.
Dijelaskan oleh Moeldoko, Blok Rokan ke depan, tepatnya pada 2021 akan mulai dikelola Pertamina bersama BUMD, dan ini adalah perjuangan nyata untuk Riau.
“Dengan demikian, maka dipastikan pemberian gelar adat untuk Presiden Jokowi sebagai Datuk Seri Setia Amanah Negara tersebut adalah karena keberhasilannya membangun Riau, bukan karena adanya muatan politik,” tutur mantan Panglima TNI ini.
Ia berharap rencana pemberian gelar adat tersebut dapat berjalan lancar dan semuanya dapat memaknai itu sebagai bentuk pereratan persatuan bangsa.
“Saya sendiri akan datang menghadiri acara pemberian gelar adat untuk presiden sebagai Datuk Seri Setia Amanah Negara,” pungkasnya. (Ant/SU05)
