MENU

Takut Komplikasi Diabetes? Ketahuilah Kadar Gula Darah Anda

SERUJI.CO.ID – “Saya takut dengan kompliasi diabetes ini dokter,” keluh seorang pasien, sebut saja Ny AS, usia relatif masih muda, 47 tahun.

“Tetangga saya belum begitu tua sekarang menjalani cuci darah, katanya karena komplikasi penyakit diabetes. Kakak teman Saya satu angkatan, ceritanya, baru saja jari kakinya diamputasi karena luka yang tidak sembuh disebabkan diabetes juga,” keluh pasien suatu ketika di ruang praktek saya.

“Ya, semua orang pasti khawatir dengan kemungkinan terjadinya komplikasi diabetes ini, tapi apa yang dialami tetangga Ibu, saudara teman Ibu tidak harus Ibu alaminya juga. Diabetes memang meningkat kan risiko seseorang mengalami komplikasi seperti tetangga Ibu, namun banyak yang dapat Ibu lakukan untuk mencegahnya,” ungkap saya.

“Lalu, apa yang sudah Ibu lakukan untuk mengurangi kekawatiran Ibu itu,” tanya saya.

Agak lama pasien ini terdiam, seperti ragu untuk menjawabnya. “Saya sesekali periksa ke dokter, terutama kalau saya merasa tidak enak badan, dan merasa gula darah saya tinggi,” jawab pasien yang ternyata sudah menderita diabetes melitus sejak lima tahun lalu.

Merasa badan tidak enak, dan kalau gula darah dirasakan tinggi. “Hhmm, apa gula darah yang tinggi dapat dirasakan,” bisik saya dalam hati.

Saya teringat banyak pasien lain juga mengungkapkan hal yang sama, konsultasi ke dokter kalau merasa kadar gula darahnya tinggi. Bahkan banyak juga pasien yang baru kontrol atau berobat kalau sudah ada keluhan fisik karena komplikasi diabetes melitus tahap lanjut seperti kesemutan, luka tidak sembuh, mata sudah kabur dan sebagainya.

Secara teoritis gula darah yang tinggi memang memberikan gejala pada tubuh kita. Misalnya haus yang berlebihan, banyak minum, banyak buang air kecil, lapar, lemas, mata kabur, sakit kepala, dan sebagainya. Bila gula darah tinggi, muncul gejala lemas, berkeringat dingin, mual, muntah, sakit kepala, jantung berdebar, mengantuk, dan bahkan bisa tidak sadar bila gula darah terlalu rendah.

Tapi, berapa kadar gula darah sebenarnya pada saat gula darah yang tinggi atau rendah itu penderita diabetes melitus tidak pernah tahu. Makanya, sering pasien merasa gula darahnya tinggi setelah diperiksa ternyata normal atau rendah, dan sebaliknya.

Pernah pasien bercerita, beberapa jam setelah makan, dia berkeringat, dikiranya gula darahnya tinggi, lalu pasien suntik insulin, tidak berapa lama kemudian pasien dilarikan ke UGD, tidak sadar, ternyata gula darahnya rendah sekali

Disamping itu, gejala, tanda gula darah yang tinggi atau rendah ini juga sering dikaitkan dengan keadaan tertentu seperti usia tua, merasa sudah biasa seperti itu, banyak buang kecil karena memang banyak minum, banyak makan karena memang lapar, atau dihubungkan dengan penyakit lain. Akibatnya pasien jadi abai, tidak melakukan upaya untuk mengendalikan gula darahnya seperti konsultasi, diet, olahraga, dan tidak mengonsumsi obat.

Dan, kadar gula darah anda mencerminkan bagaimana anda dapat mengelola penyakit diabetes yang anda sandang dengan baik. Mengelola dengan baik diabetes ini berarti anda mempunyai kemungkinan lebih kecil untuk mengalami kejadian komplikasi diabetes seperti gangguan fungsi ginjal yang bisa berlanjut sampai dengan gagal ginjal yang memerlukan hemodialisa atau cuci darah, penyakit kardiovaskuler, kebutaan, amputasi dan dan sebagianya. Dan, kendali gula darah yang baik ini tidak dapat dirarasakan, diperkirakan, tetapi harus diketahui dengan pemeriksaan kadar gula darah.

Mengetahui kadar gula darah juga memberikan informasi yang sangat bermanfaat bagi penyandangnya tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kadar gula darahnya.

Misalnya, setelah mengonsumsi sesuatu, ngemil, seperti makan donat, goreng-gorengan, minum yang manis, soda seperti minuman kaleng, dua jam kemudian gula darah diperiksa, gula darah akan naik. Pasien jadi tahu, oh, setelah ngemil donat, gorengan minum soda, gula darah naik.

Apalagi kalau makan besar seperti makan waktu pesta, syukuran, periksalah gula darah, pasti akan naik. Dan, sebaliknya kalau diperiksa setelah olahraga, gula darah pasti akan turun. Mengetahui ini akan memotivasi penderita untuk melakukan perubahan gaya hidup seperti menambah aktifitas olahraga, memperketat diet.

Jadi, kembali kepada pasien di atas, yang takut, khawatir dengan ancaman komplikasi diabetes mellitus, maka, mengetahui kadar gula darah dan berusaha mengendalikannya, mengontrolya sesuai dengan target yang disepakati oleh para ahli dan perkumpulan diabetes merupakan cara penting pertama yang harus dilakukan untuk memperkecil kemungkinan risiko komplikasi itu terjadi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

spot_img

TERPOPULER