
Dalam politik di Amerika Serikat pernah terjadi seorang saksi yang mengubah politik. Saya membaca ulasan Jonathan Freedland di tahun 2008, Deep Throat’s Big Impact.
Deep Throat adalah nama samaran seorang saksi yang membocorkan sejenis mafia politik di Istana Presiden, Gedung Putih. Tak nanggung, kasus penyadapan ilegal atas calon kompetitor politik sang presiden ternyata melibatkan presiden Amerika Serikat sendiri: Presiden Nixon.
Deep throat membocorkan rahasia itu lewat dua jurnalis bersemangat Washington Post. Kisah ini sudah difilmkan sangat bagus dalam “All the President’s Men.”
Siapa sebenarnya Deep Throat itu? Bertahun kemudian setelah kematian Presiden Nixon, barulah sang Deep Throat itu menampakkan diri. Ia adalah pejabat penting di FBI yang mengetahui politik kotor tingkat istana.
Mata publik terbuka. Betapa ternyata orang tertinggi di istana memainkan lembaga resmi FBI, CIA, dan IRS bukan untuk kebijakan negara, tapi untuk politik pribadi bagi persaingan pilpres berikutnya.
Deep Throat dikenang sebagai pahlawan karena memberikan efek besar bagi poltiik istana di kemudian hari. Tak mudah lagi bahkan seorang presiden menggunakan bawahannya untuk politik pribadi.
Tentu kasus Deep Throat berbeda dengan Setnov. Deep Throat tidak tersangkut masalah hukum. Ia juga membocorkan rahasia secara juga rahasia.
Namun Setnov dapat memberikan efek yang sama. Setnov dapat membongkar semua mafia keuangan itu di pengadilan. KPK, pers, politisi, pengusaha, publik luas akan mengalami “shock” jika ternyata memang banyak orang penting dan orang besar lain terlibat.
Namun Setnov akan harum karena kesaksiannya membuat publik menekan keras. Publik akan lebih bergema supaya mafia itu dilenyapkan. Pasca nyanyian Setnov, tekanan publik semakin menjadi agar check and ballance dalam pemerintahan yang bersih semakin dikeraskan.
Maukah Setnov? Mampukah Setnov? Beranikah Setnov?
Dalam hening, semoga Setnov membaca puisi Chairil Anwar: “Sekali Berarti. Sudah itu mati.” Ayo Setnov! Hidup hanya sekali. Buatlah berarti sebelum semua kita mati.
Tulislah bab akhir karir politikmu dengan sesuatu yang harum untuk dirimu sendiri dan negara. Bongkar itu mafia, jika memang ada.*
Maret 2018



