Jumat seminggu lalu dalam perjalanan pulang dari dinas saya mampir ke sebuah bank untuk menunaikan suatu keperluan. Saat akan pulang , dari pelataran parkir bank tersebut saya melihat sesuatu yang menarik perhatianku.
Kebetulan cuaca siang itu panas, dengan agak memicingkan mata dalam rangka mengurangi cahaya yang masuk ke mataku tampak olehku jamaah sholat jumat yang meluber sampai ke badan jalan. Rupanya penyelenggaranya adalah takmir masjid Agung Baiturrahman Sukoharjo.
Saya melihat jamaah tetap berada dalam shaf yang rapi mendengarkan khotib jumat berkhotbah, meski ditengah terik matahari yang menyengat. Beberapa orang yang ditugaskan mengatur lalu lintas juga tampak gesit mengarahkan pengendara jalan agar berbelok mengikuti petunjuk arah yang disarankan panitia.
Menurutku, masih banyaknya jamaah yang bersedia berjamaah disitu dalam kondisi kurang nyaman merupakan hal yang luar biasa, padahal dengan menggunakan fasilitas kendaraan bermotor mereka masih bisa mencari tempat lain yang lebih nyaman.
Selain dari sisi jamaah, konsistensi takmir masjid untuk tetap bertanggungjawab pada tugasnya dalam mengelola masjid pantas mendapatkan apresiasi. Seperti pernah saya tulis sebelumnya di kanal warga SERUJI ini bahwa Masjid Agung Baiturrahman Sukoharjo sedang dalam proses rehab total, sehingga mereka harus menyewa toko di dekat lokasi masjid untuk dijadikan lokasi sementara.
Ini tentang bagaimana penerima amanah bertanggungjwab dengan apa yang diembannya. Takmir masjid tersebut memberikan kita pelajaran bahwa sesulit apapun kondisinya, pengemban amanah tidak akan dari tanggung jawab tapi justru mencari celah agar menemukan jalan keluar dari masalah yang dihadapi. Andai saja mereka tidak menyewa lokasi daruratpun dimungkinkan akan dapat pemakluman dari jamaah. Apalagi lokasi masjid disekitarnya juga tidak terlalu jauh.
Dan begitulah harusnya seorang pemimpin, tetap memikul beban tanggung jawab di pundaknya dalam kondisi sesulit apapun semampu yang bisa dilakukan. Bila pemimpin menunjukkan tanggungjawabnya maka yang dipimpinpun akan memberikan loyalitas meski dengan jumlah yang lebih sedikit jika dibandingkan dalam kondisi normal.
Dan berkurangnya jumlah pengikut loyal tidak akan menyurutkan semangat pemimpin untuk tetap melaksanakan tugas kepemimpinan. Seperti nampak pada takmir masjid tersebut yang masih tetap konsisten pada tugasnya menyelenggarakan sholat jumat di lokasi darurat meski jumlah jamaahnya turun drastis.