Kelihatannya ada orang-orang yang sedang semangat bermain kata. Mungkin mereka belajar dari kasus ahox yg masuk penjara gara-gara kata “pakai”. Pembela ahox gagal mempertahankan argumen mereka bahwa tanpa kata “pakai“, akan mengubah keseluruhan makna.
Program Anies, gubernur DKI saat ini, mengGeser rumah penduduk, mereka permasalahkan, karena mereka anggap mengGeser = mengGusur.
Sama aja dong dengan ahok…! Nyinyir mereka.
Program OK OCE Sandi, wakil Gubernur DKI saat ini, untuk memberi MODAL kepada para wirausahawan baru, juga mereka buli, mereka anggap Sandi ingkar janji, dan menipu pada saat kampanye. MODALNYA ternyata dari bank, bukan dari kocek Sandi sendiri.
Lho……!!! sungguh, saya takjub dengan pemikiran mereka. Saya khawatir kedengkian dan sakit hati benar-benar telah mereduksi kemampuan logika mereka.
#########
“Dan saya tadi bicara dengan warga yang rumahnya tepat di pinggir sungai, harus diperbaiki ini dan ibu harus geser, tidak mungkin tidak. Karena rumah tersebut menghalangi aliran sungai,” kata Gubernur.
(Lihat berita lengkapnya di https://seruji.co.id/daerah/dki-banten/tinjau-tanggul-jebol-anies-warga-jati-padang-setuju-kawasannya-ditata/)
Dulu mereka bela Ahox yang mengGusur rumah penduduk dengan kejam. Mereka bilang demi kemajuan dan pembenahan kota, harus tegas. Sekarang ada yg melanjutkan kerja Ahok, kenapa mereka buli juga? Oh ya, maaf. Mereka buli Anies sekarang ini karena dulu kita caci Ahok untuk pekerjaan yang sama. Konsisten dong. Begitu kira-kira maksud mereka.
Padahal, gusur geser agak beda lho… sama2 pindah tempat, tapi geser tak jauh dari tempat awal. Dalam kata gusur, tersirat penghancuran, sementara geser, tersirat hanya pindah tempat sedikit saja.
Anda duduk di bangku bis kota. Ada orang mau duduk disebelah anda. Anda lebih senang di Gusur atau sekedar di Geser? Apakah sama disuruh pindah dari bangku anda atau sekedar diminta geser sedikit?
Lagian itu toh belum kejadian. Lihat saja nanti, aktual gesernya bagaimana. Sama apa tidak dengan gusur gaya ahok. Kok belum kejadian sudah ribut amat ?
########
Masalah kata Dimodalin, begini penjelasan sandi.
“Dikasih modal tentunya dalam bentuk difasilitasi dengan Bank DKI dengan lembaga keuangan lainnya jadi kami pastikan yang OK OCE itu mendapatkan permodalan,” papar dia.
Dan ini pernyataan Sandi sebelumnya ketika program itu dikampanyekan.
“Peserta program OK OCE akan mendapatkan pelatihan, pendampingan dan akses permodalan serta kemudahan dalam perizinan usaha”,
“Sandiaga menargetkan dalam lima tahun akan mencetak 200.000 wirausaha baru, dan wirausaha yang naik tingkatannya”
Lebih jelasnya berikut ini link video Sandi dalam masa kampanye sehubungan pernyataan tersebut yang viral di medsos dan dijadikan “bukti” bahwa Sandi pernah berjanji untuk bagi-bagi uang gratis dari kocek sendiri.
Lah… mereka nontonnya sampe bagian ini aja,
Lalu langsung kesenengan dapat amunisi, terus video di stop/close (mungkin takut habis quota. Makanya UAS selalu pesan beli paket 2GB. Kalo nonton harus sampai habis). Padahal video belum selesai, masih ada lanjutannya
dan
Mereka berpikir dan menyimpulkan bahwa Sandi dengan video itu, ber janji mau ngasih uang HIBAH/GRATIS 300jt dari kocek sendiri. Dan sekarang mereka nangis-nangis dan nuduh Sandi ingkar janji kampanye sendiri (mungkin mereka bermaksud menyerupakan tindakan ingkar janji ini dengan tokoh lain yang sedang viral juga di media sosial)
Apakah kedengkian dan sakit hati benar-benar dapat mereduksi kemampuan logika?
Lahaula quwwata illa billah.
(Itu kalimat bos arab saya dulu, kalo jengkel dengan anak buahnya yang agak-agak bebal).