Membaca tulisan Mardigu di akun fb pribadinya, Senin (1/1), dengan judul “Hati Hitam Menjadi Putih di 2018”, sangat menggoda rasa penasaran dengan perilaku segelintir “orang kaya” Indonesia. Bukan sekedar kaya, tapi kaya raya dengan aset hingga 12 digit ke atas.
Dimulai dari sebuah pertanyaan sederhana dari seseorang, apakah untuk menjadi kaya raya semacam itu bisa dengan cara “baik-baik” saja, atau harus berperilaku seperti judul di atas? Mardigu tidak menjawab dengan pasti, bahkan balik memohon agar diberitahu caranya.
“Jadi, menjawab pertanyaan sahabat yang ingin super kaya 12-13 digit dengan cara tidak muka tembok dan hati hitam, saya yang mohon di ajari. Pengen banget saya seperti itu,” sebut Mardigu di bagian akhir tulisannya.
Kata-katanya sangat beralasan, karena selama karier dan pertemanan dengan sembilan orang “bilionair” Indonesia yang dijalin lama dari 15 hingga 30 tahunan, semua punya sifat sama. “Semua thick face black hearth dan super pelit urusan duit,” ungkapnya.
Sikap mereka yang demikian, hanya ketika berurusan bisnis. Akan sangat makan hati, keras, sangat menuntut, menekan, serta dalam agreement dibuat berlapis-lapis dan saling mengunci, kalau mau berbisnis dengan mereka.
Mardigu mencontohkan, kalau urusan pertemanan bisa saja dengan mudah mereka memberi tumpangan yacth atau jet pribadinya. Namun ketika urusan pertemuan bisnis, bakal urusan masing-masing. Pinjam pesawat? Tidak akan terjadi, bahkan suruh sewa dengan harga berlipat.
Dia mencontohkan juga, ada lima orang yang sepakat investasi bersama masing-masing satu juta dollar Singapura, namun hanya karena satu orang maunya setor lusa, menjadi debat lama dan baru sepakat kalau semua juga setor lusa. Seberapa sih besar bunga selisih dua hari saja? Itulah mereka.
Bagaimana denga Bill Gates atau Warren Buffet? Bukankah mereka sangat “putih hati”nya? Bahkan 25% penghasilan mereka disumbangkan cuma-cuma, sepuluh kali lebih banyak dari zakat orang Islam yang hanya 2,5%. Kata Mardigu, karena sudah di posisi aman dan makmur. Bagaimana ketika mereka sedang merayap atau merintis? “Hajar!!” sebutnya menyindir.
Gambaran di atas untuk orang kaya yang asetnya di atas 12 digit. Bagaimana dengan orang kaya yang rekeningnya hanya 9 atau 10 digit?
“Kalau yang milyuner rekening 9 digit atau 10 digit nah ini macam-macam, dari yang sangat santun hingga yang lebih parah dari bilioner ada. Dari yang ngak ada catatan, sangat santun, sangat percayaan, lembut hati, tutur kata sopan , sangat spiritual dan orangnya menyenangkan, buanyak teman saya model begini,” tukasnya.
Barangkali, memang beginilah jalan sebuah dunia. Untuk meraih puncak, kaki mesti menginjak orang lain, demi berebut sumber daya yang terbatas.