Kotawaringin Barat – Hampir sepekan udara kota Pangkalan Bun tampaknya sudah tidak bersahabat. Kebut asap mulai menyeruak aromanya tercium tidak sedap hanya karena ulah sejumlah orang yang diduga sengaja membakar lahan gambut untuk kepentingan dirinya.
Dalam pantauan kami, Kamis (22/2) pagi, diatas Pasar Indra Kencana dan Kelurahan Mendawai Sebrang Arut Selatan, terlihat asap membumbung diatas pemukiman warga. Bahkan, aroma asapnya sangat terasa menyengat tidak seperti pada hari-hari sebelumnya dengan udara pagi yang bersih dan sejuk.
” Sudah satu minggu asap mulai terlihat khususnya di pagi hari. Baunya pun terasa menyengat sekali, ” ucap Mely warga Kampung Raja saat olahraga diseputaran Istana Kuning.
Bukan hanya Mely, Abdullah juga menuturkan jika kebiasaan olaraga paginya merasa sangat terganggu dan harus memakai masker. Ia menduga bahwa kabut asap tersebut bukan musibah kebakaran hutan biasa, akan tetapi ulah seseorang yang tidak bertanggungjawab.
” Hampir semua masyarakat menduga jika kabakaran ini karena ulah seseorang yang ingin membuka lahannya dengan cara hemat. Tapi mereka tidak memikirkan dampak yang ditimbukan bagi kesehatan kamj, ” tukas Abdullah di tempat yang sama.
Menurutnya, peristiwa kebakan tersebut hendaknya menjadi evaluasi Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah. Pemda beserta jajarannya harus mengusut tuntas siapa pelakunya, tegakkan hukum seadil-adilnya agar membuat jera bagi lainnya. Sehingga, lanjut dia, peristiwa seperti tahun 2015 yang banyak memakan korban dengan penyakit ispa dan melumpuhkan aktifitas warga disemua sektor tidak terulang lagi.
” Intinya satu, ada asap ada api. Ada api ada pelaku. Dari dulu warga menunggu kabar siapa pelaku pembakaran hutan dan mendapatkan hukuman apa dia, ” cetusnya.
Meski demikian, kata Abdullah, ia sangat apresiatif kepada pemda beserta jajarannya yang sudah berupaya siang malam dalam mengatasi persoalan kebakaran yang berada di km 13 jalan Pangkalan Bun – Kotawaringin Lama. Ia juga sangat berharap agar api segera bisa dipadamkan sehingga masyarakat tidak lagi was-was seperti peristiwa tahun 2015 lalu.