Kotawaringin Barat – Setelah sukses mengadakan kegiatan pelatihan membuat sapu lidi taman dari bahan daun kelapa sawit di desa Sebuai minggu lalu. Dinas Ketahanan Pangan dan Ketua PAC Fatayat NU Kecamatan Lada kini kembali mengadakan pelatihan pengolahan hasil pertanian di desa Natai Raya Kumai Kotawaringin Barat (Kobar) Kalimantan Tengah.

Dalam kesempatan itu, Mar’atus memberikan teori sekaligus mempraktekkan beberapa pengolahan hasil pertanian dan Sumber Daya Alam (SDA) yang selama ini dinilai kurang dimanfaatkan secara maksimal.

” Ada tiga macam olahan, pepaya dan nanas yang diolah menjadi manisan dan sirup. Kripik sale dari pisang awak yang ada bijinya. Dan kripik dari daun sirih, ” ucap Mar’atus saat ditemui usai memberikan pelatihan, Selasa (27/2).

Ia menjelaskan pisang yang semula kurang banyak diminati oleh masyarakat. Jika diolah dengan benar akan menarik serta memiliki nilai jual yang tinggi. Begitu juga, kata dia, daun sirih yang selama ini kurang diminati padahal manfaatnya baik untuk kesehatan, apalagi untuk kaum hawa.

Selain pengolahan hasil pertanian, ada juga pelatihan cara membuat abon dari ikan lele, dengan nara sumber Ibu Sarjono dari Kumai.

Dan direncanakan program tersebut akan berlangsung pada tahun ini.

” Insya Allah kami akan mengadakan safari pelatihan produk ulahan dari desa ke desa dengan selalu menggandeng Fatayat NU Pangkalan Lada, ” terang Mila, selaku Wakil dari Dinas Ketahanan Pangan Kotawaringin Barat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama