JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Presiden Jokowi menyatakan Pemerintah mendukung rencana produksi massal sepeda motor karya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, yang diberi nama Garansindo Electric Scooter ITS (Gesits).
Hal ini disampaikan Jokowi usai menerima kunjungan Menristekdikti Muhammad Nasir, Rektor ITS Joni Hermana, Rektor ITB Kadarsah Suryadi, dan Jajaran Direksi PT Wijaya Karya yang membahas mengenai produksi massal motor gesits di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (7/11).
“Kalau sudah diproduksi, saya pembeli pertama. Saya akan beli 100 unit. Warnanya, warna-warni,” kata Presiden di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/11).
Usai menjajal purwarupa Gesits siang hari ini di Istana Kepresidenan Jakarta, Jokowi mengatakan, Gesits dalam waktu dekat akan diproduksi secara massal.
“Ini uji coba sudah lama, sudah masuk juga ke uji semuanya, tadi kita bicara masalah produksi, jadi sebentar lagi mau diproduksi sebulan kurang lebih 1 tahun 60.000 unit, 1 bulan 5.000 unit,” kata Jokowi.
Produksi massal ini, kata Jokowi, bisa ditingkatkan lagi jika memang pasar menyambut baik, bahkan akan diekspor ke luar negeri.
“Ini adalah brand dan principal 100% Indonesia. Kalau mendapat respon positif dari pasar, sepeda motor listrik itu akan diekspor ke luar negeri,” jelasnya.
Menurut Jokowi, motor listrik Gesits juga sudah diuji coba jarak jauh dari Jakarta menuju Bali, dan hasilnya tidak ada kendala. Di mana satu motor dengan kapasitas baterai yang ada mampu digunakan selama 70 kilometer.
“Jakarta-Bali tidak ada masalah. Gesits adalah kendaraan ramah lingkungan, tidak menimbulkan polusi udara mau pun suara, sehingga cocok digunakan masyarakat Indonesia,” kata Presiden.
Sepeda motor listrik Gesits, merupakan hasil pengembangan riset Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan PT Gesit Technologies Indo (GTI). Rencananya, PT Wika Industri dan Konstruksi, anak perusahaan PT Wijaya Karya (Wika), akan memproduksi Gesits mulai Januari 2019. (SU01)
Piala citra lagi…
Sontoloyo
hoax
Hoax permanen
.
POKOK E… 2019…
#NOMOR2