Komplikasi Malaria

Malaria yang terlambat penanganan berpotensi menimbulkan komplikasi yang bila komplikasi tidak bisa diatasi bisa menimbulkan kematian. Komplikasinya bisa berupa:

1. Malaria serebral.
2. Anemia berat.
3. Gagal ginjal akut.
4. Edema paru atau ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome).
5. Hipoglikemia.
6. Gagal sirkulasi atau syok.
7. Perdarahan dari hidung, gusi, alat pencernaan dan atau disertai kelainan laboratorik adanya gangguan koagulasi intravaskular.
8. Kejang berulang > 2 kali per 24 jam pada hipertermia.
9. Asidemia (pH darah <7.25)atau asidosis (biknat plasma < 15mmol/L).
10. Makroskopik hemoglobinuria karena infeksi malaria akut

Metode Pengobatan Malaria

Dulu malaria diobati dengan klorokuin, setelah ada laporan resistensi, saat ini telah dikembangkan pengobatan baru dengan tidak menggunakan obat tunggal saja tetapi dengan kombinasi yaitu dengan ACT (Artemisinin-based Combination Therapy).

Pengobatan malaria disesuaikan dengan jenis malarianya. Disarankan menggunkan tablet FDC (Fixed Dose Combination) yang mengandung Dihydroartemisinin (DHA) + Piperakuin (DHP). Selain itu ada juga obat anti malaria yang lain. Namun demikian Jenis obat yang dipakai, dosis dan juga lama pemakaian harus disesuaikan dengan diagnosis jenis malaria yang ditegakkan pada saat pemeriksaan. Pastikan obat diminum sampai tuntas sesuai petunjuk dokter.

Cara Penularan Malaria

Malaria bisa ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles (nyamuk malaria). Nyamuk menggigit penderita malaria dan menghisap darah penderita yang mengandung parasit sehingga parasit malaria masuk ketubuh nyamuk Anopheles. Parasit malaria berkembang biak (bereproduksi) di dalam tubuh nyamuk Anopheles sehingga menjadi nyamuk yang infektif yang bila menggigit orang bisa menularkan malaria.