ISTANBUL – Seorang aktivis oposisi rezim Suriah dan putrinya ditemukan terbunuh di flat mereka di Istanbul. Orouba Barakat, 60, dan putrinya Halla, 23, telah ditikam sampai mati, menurut seorang pejabat polisi Turki. Mayat mereka ditemukan terbungkus selimut dan ditaburi deterjen kapur untuk mencegah bau, kata polisi, saat mereka menyelidiki lokasi kejadian di sebuah flat di distrik Uskudar pada hari Jumat (22/9).
“Dikatakan mayat mereka telah berada di rumah selama empat hari,” kata seorang tetangga kepada harian Turki Hurriyet.
Orouba Barakat adalah seorang kritikus terkenal dan vokal dari Presiden Suriah Bashar al-Assad. Dia adalah anggota kelompok oposisi Koalisi Nasional Suriah dan telah banyak menulis tentang penyiksaan di penjara pemerintah.
Orouba tinggal di pengasingan sejak tahun 1980an di Inggris, Amerika Serikat, Arab Saudi dan UEA sebelum pindah ke Turki. Anggota keluarga mengatakan bahwa keduanya telah mendapat ancaman pada hari-hari sebelum mereka dibunuh.
Koalisi Nasional Suriah mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan: “Tangan terorisme dan tirani (rezim Suriah Bashar al-Assad) adalah tersangka utama dalam kejahatan pembunuhan yang keji ini.”
Sementara itu, sang anak, Halla Barakat adalah seorang editor di kantor berita Orient News yang berbasis di Dubai, yang dimiliki oleh tokoh oposisi Suriah Ghassan Aboud. Sebelum itu, dia adalah seorang reporter dengan TRT World Service di Turki.
Kepala Asosiasi Wartawan Suriah Ali Eid meminta pihak berwenang Turki untuk melakukan penyelidikan cepat untuk menemukan dan menghukum pelakunya. Dia juga meminta perlindungan tambahan bagi wartawan Suriah yang tinggal di Turki.
Aktivis dan wartawan oposisi Suriah kadang-kadang menjadi sasaran di Turki dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2015, Naji Jerf, seorang jurnalis terkemuka dan kritikus vokal Assad dan ISIS ditembak mati di Gaziantep. Pada tahun yang sama, dua wartawan Suriah dari kota Raqqa yang menentang ISIS ditemukan dipenggal di Turki selatan. (Gzl/Hrn)