Infante mengatakan perang perdagangan akhirnya akan mempengaruhi banyak negara di seluruh dunia, dengan Amerika Serikat juga dirugikan.
Ancaman Trump terhadap perang dagang melawan Beijing, menurut ahli Kuba, adalah tanda arogansi dan kejanggalan politik.
Infante mengatakan perkembangan pesat ekonomi Tiongkok yang sedang bangkian posisinya yang mendukung perdagangan multilateral dan kolaborasi antar negara, akan meningkatkan pengaruh positif Beijing di dunia dan membuat proposal Washington kurang kompetitif dan menarik.
Menurut ekonom Kuba, Trump bertaruh pada negosiasi bilateral, di mana asimetri komersial lebih besar dan kemampuan Washington untuk meningkatkan tekanan politik memberi keuntungan di atas negara-negara yang lebih kecil atau kurang maju.
Infante juga mengingatkan bahwa Trump banyak berkampanye untuk membawa pekerjaan manufaktur kembali ke Amerika Serikat.
“Namun, sesuatu yang bukan bagian dari pidatonya, adalah bahwa di negara-negara di mana pabrik-pabrik manufaktur ini berada, gaji karyawan 10 kali lebih rendah daripada yang diterima pekerja Amerika,” kata Infante.
Oleh karena itu, aspek ini, bersama dengan peningkatan tarif impor produk-produks dari banyak negara, akan menghasilkan peningkatan biaya produksi dan, akibatnya, dalam harga-harga eceran yang secara langsung akan memengaruhi konsumen-konsumen AS.
Trump juga telah mengusulkan untuk mengurangi pajak pada perusahaan yang menguntungkan sambil meningkatkan anggaran nasional, terutama dengan belanja pertahanan mencapai rekor 700 miliar dolar AS.
“Defisit anggaran mereka akan meningkat dan, pada akhir tahun depan, Amerika Serikat akan memiliki situasi domestik yang kritis karena semua tindakan yang diadopsi Trump akan memiliki reaksi terhadap ekonomi Amerika,” kata Infante.
Ahli Kuba percaya skenario yang kompleks ini akan bergema secara global dan dapat menandai kembalinya krisis ekonomi yang parah tahun 2008, sementara juga mengancam posisi Washington sebagai kekuatan global. (Ant/SU03)
