MENU

Nyagub di Jatim, Strategi Khofifah Tidak Mundur Sebagai Menteri Dinilai Tepat

JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Direktur Eksekutif Media Survey Nasional (Median) Rico Marbun menilai, strategi Menteri Sosial Khafifah Indarparawansa dengan tidak mundur sebagai menteri terlebih dahulu sebelum mendaftarkan diri sebagai calon Gubernur Jawa Timur. Dengan begitu, ia memainkan dua keberuntungan sekaligus.

“Pertama ia bisa mempertahankan posisinya sebagai menteri dan memanfaatkannya untuk menjalin komunikasi, yang kedua dia juga sekaligus bisa melihat elektabilitasnya,” kata Rico, di Jakarta, Senin (2/10).

‎Menurut dia, meski belum memotret secara khusus Pilkada Jatim, tetapi Khofifah dan Saifullah Yusuf sebagai rivalnya memiliki peluang yang sama untuk menang. Apalagi, Gus Ipul (sapaan akrab Syaifullah Yusuf), dinilai belum memiliki kualitas yang setara dengan petahana, Soekarwo (Pakde Karwo).

“Saya pikir pertarunganya akan seimbang,” kata dia.

Menurut Rico, lawan terberat Khofifah sebenarnya adalah Pakdhe Karwo, namun karena ia sudah tidak bisa mencalonkan diri lagi, sehingga kesempatan itu terbuka lebar.

Meski begitu, Khofifah patut waspada dengan pergerakan dukungan Pakde Karwo akan mengalir kemana. “Kalau melihat track record di pemilu sebelumnya, memang Pakde Karwo lawan terberatnya. Tapi sampai sekarang, dia juga belum bilang mau dukung siapa,” tukasnya.

Sekedar informasi, Pilkada Jawa Timur akan digelar pada 2018. Dua tokoh yang belakangan ini kerap muncul adalah Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Khafifah Indarparawansa. (Achmad/Hrn)

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER