KOTA LANGSA, SERUJI.CO.ID – Ketua Korps Alumni Zawiyah Cot Kala (KOPAZKA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa, Aceh, Bahtiar Husin menyesalkan penetapan formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2018. Pasalnya, sejumlah alumni dari kampus tersebut tidak terserap pada formasi CPNS di Kota Langsa.
Bahtiar mencontohkan untuk formasi tenaga guru kelas ahli pertama yang hanya menerima kualifikasi pendidikan untuk alumni PGSD.
“Pemko Langsa terima 69 orang untuk tenaga guru TK dan SD, tapi kenapa hanya lulusan PGSD saja yang diterima? Alumni kita juga ada lulusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) sama halnya dengan PGSD, tapi tidak mendapatkan formasi,” kata Bahtiar kepada SERUJI di Kota Langsa, Jum’at (14/9).
Mestinya, imbuh Bahtiar, lulusan PGMI juga diberikan kesempatan yang sama.
“Sebenarnya untuk formasi guru SD bisa dibuat garis miring, misalnya kualifikasi PGSD/ PGMI, jadi alumni kita punya peluang untuk mendaftar. Kan sayang lulusan kita tidak bisa melamar,” ujarnya.
Diungkapkan oleh pria yang juga ketua PWI Kota Langsa ini, terdapat formasi yang kurang singkron dengan kualifikasi pendidikan dan penempatan kerjanya.
“Formasi tenaga guru pertama dengan kualifikasi PGSD ditempatkan di Taman Kanak-Kanak (TK). Inikan lucu, seharusnya untuk lulusan PGTK/Pendidikan Islam Anak Usia Dini yang menjadi prioritas untuk formasi tersebut,” ungkapnya.
Ia berharap, pemerintah Kota Langsa bijak dalam mengusulkan formasi CPNS, tanpa membeda-bedakan asal lulusan.
“Pemko harus bijaklah dalam hal mengusulkan formasi CPNS, jangan ada perbedaan kampus umum dengan kampus Islam,” tandasnya.
(Syahrial/ARif R)