Kalimantan Tengah – Anggota pencak silat Pagar Nusa, Minggu (24/12) pagi, berkumpul di gedung NU Pangkalan Bun Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah. Kedatangan mereka guna menghadiri dan meyemarakkan acara hataman atas kelulusan 60  anggota pagar nusa yang baru.

” Kalau jumlahnya ya ribuan tapi yang hadir hanya sebagian saja, ” ucap Iman Suyuti yang sekaligus menjadi pelatih pencak silat tersebut.

Acara yang dihadiri oleh para pimpinan Nahdlatul Ulama (NU) tingkat kabupaten tersebut semakin meriah manakala tampilan apik dan menarik dengan ketangkasan para personil saat adu perang ketangkasan pencak silatnya. Dalam pentas seni bela diri tersebut, semua anggota dinilai sudah layak turun lapangan ikut mendedikasikan dirinya membela dan mempertahankan nusa dan bangsa.

Mantan Bupati Kobar, H. Ujang Iskandar yang sekaligus menjadi Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) dalam sambutanya menyampaikan kaum Nahdliyyin harus menjadi contoh yang baik dan bermanfaat bagi semua orang. Jangan sampai, lanjutnya, generasi muda NU terbawa arus kelompok – kelompok baru yang ingin membenturkan sesama anak bangsa.

” Pagar Nusa merupakan prajurit Nahdlatul Ulama dan itu harus dimanfaatkan dengan baik. Belakangan ini banyak sekali Kelompok-kelompok yang ingin memecah belah persaudaraan antar sesama. Maka warga NU dengan landasan ahlussunah waljama’ah jangan sampai terpengaruh, ” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) H. Rahmat N Hamka mengatakan pentingnya menjalin ukhuwwah islamiyah. Ia juga berpesan agar generasi pencak silat pagar nusa semakin solit, jangan sombong dan bisa berguna bagi orang lain.

” Jangan mau warga NU diadu domba oleh kelompok yang ingin mengubah  Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia diganti dengan yang lain. Khususnya generasi pagar nusa harus mampu menangkal semuanya. Tapi ingat, kemampuan dan kehebatan hanya boleh dipergunakan dalam kebaikan, ” ucapnya dengan nada tinggi dan disambut lantunan shalawat yang hadir.

Menurut Hamka, NU semakin hari semakin berkembang dengan syiar agama yang bisa diterima semua pihak. Maka, lanjut Hamka, ajaran agama Islam yang menganut ahlussunah waljama’ah harus bisa mengimplementasikan islam yang rahmatal lil’alamin. Islam yang memberikan kedamaian dan keindahan kepada semua orang di muka bumi ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama