SERUJI.CO.ID – Abdullah bin Abbas atau Ibnu Abbas masih sepupu dengan Rasulullah SAW. Lahir pada tahun 613 Masehi, putra dari paman beliau Abbas bin Abdul Muthalib. Sejak anak-anak dia sudah bergaul dengan Rasulullah dan pernah tinggal di rumah beliau. Hijrah ke Madinah pada usia 5 tahun.
Ibnu Abbaas pernah didoakan Rasulullah SAW “Allahumma, faqqihu fiddin, wa’allimu fit ta’wil” (Ya Allah, berilah ia ilmu agama yang mendalam, ajarkanlah kepadanya ta’wil). Ta’wil adalah ilmu tentang tafsir Alquran.
Dan Allah mengabulkan doa Nabi SAW, maka di kemudian hari peran intelektual dia pada perkembangan dakwah sangat tampak. Ingatan dan hatinya sangat kuat mengingat peristiwa yang dilihat, didengar, dan diucapkan Rasululllah, tanpa perlu menuliskannya.
Allah juga pernah mengijinkannya bersama Rasulullah melihat kehadiran malaikat yang datang menyamar sebagai seorang laki-laki.
Ibnu Abbas selalu menghadiri majelis pengajaran Rasulullah dan menghafalkan apa yang beliau sampaikan. Ketika berusia 10 tahun ia telah mampu menghafal Alquran. Saat Rasulullah wafat, ia berusia 13 tahun dan saat itu dia sudah menjadi ahli ta’wil yang diakui oleh para sahabat lainnya.
Pada usia remaja ia sudah bisa menghafal 1.660 hadist yang diterimanya langsung dari Rasulullah. Ia juga ahli dan fasih dalam menyampaikan hadist. ia tidak segan mengarungi padang pasir, menemui sahabat yang tidak ia kenal sekalipun bila didengarnya pernah mendapatkan pengajaran dari Rasululllah.
Subhanallah…