MENU

Beredar Hoaks Rohkris Dilarang Pakai Ruang Kelas, Begini Penjelasan SMAN 2 Depok

JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Kepala SMAN 2 Depok, Jawa Barat, Dr Wawan Ridwan, M.Si membantah sekolahnya telah melarang siswa dari Rohani Kristen (Rohkris) menggunakan ruang kelas di sekolah yang ia pimpin.

“Tidak ada praktik diskriminasi terhadap kelompok agama tertentu di SMAN 2 Depok,” tegas Wawan dalam klarifikasi tertulisnya, Kamis (6/10).

Membantah pemberitaan dari website liranews.com dengan judul “Alami Diskriminasi, Siswa Rohkris SMAN 2 Depok Tak Boleh Pakai Ruang Kelas”, SMAN 2 Depok menyampaikan klarifikasi atas peristiwa yang sebenarnya.

Bantah Berita Rohkris Dilarang Pakai Ruangan

Klarifikasi pertama terkait isi berita “Semula siswa-siswi ini menggunakan ruang multiguna namun sekarang dilarang menggunakan dengan alasan ada seragam sekolah di dalamnya. Kini mereka menggunakan pelataran atau lorong kelas dilantai 2.”

Dijelaskan Wawan bahwa kronologi sebenarnya adalah pada Kamis (29/9) siang, seragam siswa kelas X datang dan diletakan di ruang multiguna. Seragam tesebut dijadwalkan untuk dibagikan pada Jumat (30/9) pagi.

“Karena banyak dan berantakan maka diputuskan kegiatan Doa Pagi (Saat Teduh) bagi siswa-siswi Kristen pada Jumat (30/9) dipindah ke ruang pertemuan dilantai 2,” jelas Wawan.

Pemindahan tersebut telah diberitahukan oleh bagian sarana prasarana (sarpras) pada kepala sekolah, petugas kebersihan (office boy) dan salah satu siswa Rohkris pada hari Kamis (29/9).

“Pada Jumat (30/9), saat kegiatan akan dimulai, petugas kebersihan terlambat datang untuk membuka pintu, sementara siswa Rohkris sudah datang,” terangnya.

Karena ruang belum terbuka, imbuhnya, maka siswa Rohkris menunggu di lorong pertemuan di lantai 2, sebagaimana yang nampak di foto yang beredar.

“Jadi foto yang beredar seolah murid (Rohkris) tidak diberi ruang adalah tidak benar. Kejadian yang sebenarnya siswa sedang menunggu office boy yang memegang kunci untuk membuka pintu,” tukasnya.

Bantah Berita Akan Bubarkan Rohkris

Klarifikasi kedua, pihak SMAN 2 Depok juga membantah berita yang menyebut bahwa staf kesiswaan sempat melontarkan kata-kata akan membubarkan Rohkris.

“Yang sebenarnya adalah staf kesiswaan mengumumkan untuk kegiatan ekstrakulikuler ditiadakan sementara saat PTS (Penilaian Tengah Semester) diadakan,” tutur Wawan.

Bukan hanya Rohkris tapi seluruh kegiatan ekskul di SMAN 2 Depok dihentikan sementara. Terhitung sejak tanggal 3 Oktober, usai PTS, seluruh kegiatan ekskul sudah berjalan seperti semula.

Berikut surat klarifikasi dari SMAN 2 Depok, Jawa Barat;

 

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER