Terkait lomba yang diadakan PWI (bekerjasama dengan insiprasi.co, portal yang diketahui milik Denny JA), menurut saya, adalah lomba yang tidak patut dicurigai macam-macam. Selain karena yang mengadakan adalah PWI, organisasi insan pers, juga lomba ini terbuka untuk penulis umum, selain juga untuk kalangan wartawan.
Apalagi, lomba ini tidak mensyaratkan tulisan harus dimuat di media tertentu saja, tidak hanya di lembaga pers (cetak atau online). Tapi juga tulisan dapat diunggah di blog pribadi, bahkan di akun media sosial milik penulis. Sangat terbuka sekali.
Bagaimana mungkin, lomba yang sudah demikian terbuka (sampai membolehkan tulisan yang diunggah di media sosial milik pribadi), dicurigai sebagai “penggiringan opini” (tanggapan dari teman lainnya), atau dicurigai sebagai framming agenda Denny JA untuk “menghantam” wacana yang dilontarkan Habib Rizieq Shihab.
Karena sifat lomba ini yang sedemikian terbuka, tentu pihak-pihak yang mendukung wacana “NKRI Bersyariah” ini dapat juga menulis pemikirannya dan ikut serta dalam lomba ini. Apalagi jelas-jelas topik yang dilombakan ini adalah MENGUPAS esai yang ditulis Denny JA. Apakah mengupas dalam koteks setuju dengan tesis Denny JA, maupun tidak bersepakat dengannya.
Sementara, bagi SERUJI, memberitakan lomba ini, sekaligus menyiapkan kanal khusus untuk menampung tulisan-tulisan yang masuk, adalah bagian dari langkah untuk mencapai tujuan SERUJI menjadi media yang kredible, yang independen, yang memiliki visi menjadi media yang “Menjunjung tinggi kode etik Jurnalistik, yang bersandar pada nilai-nilai Islam dan pembelaan pada Muslim”.
Tentu kepentingan SERUJI sebagai pers adalah mencerahkan dan mencerdasakan pembacanya dengan pemberitaan dan tulisan yang berkualitas.
Notes: Tulisan-tulisan terkait Lomba PWI ini dapat disimak di kanal NKRI Bersyariah.
Surabaya, 2 Januari 2019
FK
“Kita tidak mengutuk perbedaan, tapi kita kaya dengan segala perbedaan dan saling menghormati diantara perbedaan itu”.