Pinggiran kota indentik dengan padatnya rumah penduduk. Apalagi di tepi sungai, kesan kumuh dan kotor biasa terlihat terutama di kota-kota besar.
Belasan tahun yang lalu mungkin pemandangan yang sama bisa dilihat di Kali Buntung, sungai yang membelah Karangwaru dan Blunyahrejo, dua kelurahan di Tegalrejo, Yogyakarta. Namun, sekarang sudah ditata sedemikian rupa sehingga tidak lagi kumuh, bahkan indah dan asri.
Jika semula tepi sungai yang cukup curam ini tidak bisa dilewati, sekarang sebelah kiri dan kanan dapat digunakan pejalan kaki dengan nyaman, dengan batas pagar yang aman. Penataan yang cukup artistik dengan beberapa polesan seni termasuk mural di beberapa dinding menambah keindahan tepi sungai yang hulunya ada di Kabupaten Sleman.
Tidak hanya itu, dibeberapa titik disediakan ruang hijau untuk sekedar duduk maupun bermain anak-anak. Jalan yang hanya dapat dilewati satu-dua orang ini cukup untuk membuat anak-anak berlari-lari gembira, dan view air sungai yang mengalir cukup luas untuk ukuran perkampungan padat bisa melegakan pandangan.
Di titik nol, sebutan untuk wilayah ujung hilir sungai sebelum masuk terowongan dan menyatu dengan sungai Winongo, disediakan lokasi yang lebih luas, sekitar beberapa ratus meter dengan dihiasi dekorasi artistik dan keteduhan pohon-pohon rindang. Tempat ini digunakan oleh para remaja dan anak-anak untuk belahar bersama, sekedar bermain atau bersenda gurau.
Dengan rehabilitasi sungai di tengah kota ternyata mampu menyediakan tempat yang cukup representatif sebagai lokasi refreshing warga, sekaligus mendorong partisipasi masyarakat menjaga lingkungan. Namun sayangnya tidak berlanjut ke arah hulu, yang bisa jadi turut menyumbang volume sampah, karena mungkin sudah bukan kewenangan Pemkot Jogja.
Andaikan antar Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta bisa mengintegrasikan program yang dinamai Karangwaru Riverside tersebut, bisa jadi akan menciptakan destinasi wisata yang unik. Saat ini, karena berada di tengah kampung, hanya sedikit masyarakat yang tahu keberadaannya sehingga masih terasa sepi-sepi saja.
Mantap Boss Hanif…
Mantaap