YOGYAKARTA– Peserta membludak mengikuti bedah buku berjudul Gajah Mada dan Kasultanan Majapahit oleh Ki H. Ashad Kusuma Djaya dan Ki Sinung Janutama. Acara ini berlangsung Jumat malam (8/12) di Gedung PWM Muhammadiyah Yogyakarta.

Buku yang di tulis ki H. Ashad Kusuma Djaya dari Eksplorasi Penelitian ki Sinung Janutama Dalam Kajian Manuskrip dan Prasasti ini mengungkap fakta tentang kecenderungan Kerajaan Majapahit adalah sebuah kasultanan.

Menurut Ki H. Ashad awal mula kajian Kasultanan Majapahit ini berdasarkan beberapa bukti sejarah diantaranya pernyataan Prof Jacobus Sumardjo bahwa Sejarah Islam di Indonesia harus di tinjau kembali, dakwah Islam telah dimulai dari Sumatera bahkan ketika Nabi Muhammad SAW masih hidup di tahun 631 masehi.

Bukti berikutnya mengenai surat-surat koresponden raja-raja Sriwijaya dengan khalifah Umar Abdul Azis (berkuasa 717-720 M ), diketahui bahwa Raja Sriwijaya Sri Maharaja Srindrawarman telah masuk Islam pada tahun 718 M. Adanya Inskripsi ( 1419 M) pada makam Syekh Maulana Malik Ibrahim di tlatah Majapahit berbunyi ‘Umdat as Salaatin wa al wuzura yang berarti beliau adalah junjungan para Sultan dan para menteri.

Penelitian nisan di Makam Trilaya (1376-1469 M) menjadi bukti berikutnya di simpulkan kalau Islam sudah masuk pada Keluarga Kerajaan Majapahit, Kemudian koin uang dinar (emas)resmi kerajaan Majapahit (bersimbol Surya Majapahit) bertuliskan laailaha illallah Muhammad rasulullah dan di muka sebaliknya ada gambar khresna dan Semar yang dalam kajian buku ini dua sisi itu memiliki makna sama. Fakta lain Kitab undang-undang hukum kerajaan Majapahit adalah kutara manawa yang isinya antara lain hukuman mati bagi pembunuh, hukum potong tangan bagi pencuri. Menurut Sofyan Sunaryo Kitab Kutaramanawa 70% isinya mirip dengan Qanun al Azasi dalam Syariat Islam

Dalam bukunya Ki H. Ashad juga mengungkapkan kesalahan-kesalahan tentang penulisan sejarah Islam oleh Sejarahwan pada masa Kolonial yang tidak berdasar pada bukti fakta sejarah sehingga menjadikan kabur tentang sejarah Islam di Indonesia.

Waktu sekitar 2 jam yang diberikan panitia untuk pembahasan dan diskusi dirasa sangat singkat oleh Ki H. Ashad Djaya Kusuma untuk menjabarkan secara lengkap tentang buku GKM (Gajah Mada dan kasultanan Majapahit )ini. Di akhir sesi beliau mengatakan, dari buku yang Dia tulis banyak berisi tentang data-data awal yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menelusuri fakta sejarah lebih dalam sehingga akan terungkap kebenaran sejarah tentang Islam di Indonesia khususnya dalam sistem Pemerintahan Majapahit. (Dhani HT)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama