KH. Fikri Haikal: Beda Boleh, Tapi Jangan Ada Permusuhan, Betul..?

Kotawaringin Barat – Puluhan ribu jamaah Tabligh Akbar tumpah ruah memadati Bundaran Tudung Saji Kelurahan Baru Arut Selatan Kotawaringin Barat (Kobar), Jum’at (16/3) malam. Kehadiran dai kondang dari Jakarta, KH. Fikri Haikal Zaenudin MZ tampaknya menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Kota Manis Pangkalan Bun yang ingin mendengarkan tausiahnya.

Dalam ceramahnya, KH. Fikri Haikal Zaenudin MZ menekankan pentingnya menjaga ukhuwwah Islamiya dan ukhuwwah Insaniah dan juga ukhuwwah wathoniah kepada kaum muslimin yang hadir malam itu.

“Jaga hubungan baik sesama muslim, jaga hunbungan baik sesama manusia. Dan jaga hubungan baik antar sesama tanpa memandang Ras, Suku dan Agama agar Indonesia tetap aman, damai dan sentosa,” pinta putra Almarhum KH. Zaenudin MZ.

Negara Kesatuan Republik Indonesia, ucapnya, terdiri dari ribuan pulau, dan bermacam-macam golongan maka sudah barangtentu perbedaan itu ada. Bukan itu saja, di era demokrasi seperti sekarang ini, kadang beda pendapat dan beda pilihan itu hal biasa.

“Pedapat dan pilihan boleh beda, suku dan agama boleh beda. Tapi harus tetap rukun, damai, dan jangan sampai ada permusuhan, betul..?,” ucapnya.

Fikri juga menegaskan hendaknya dalam peringatan hari besar Islam diisi dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat positif seraya berdoa demi kebaikan bangsa dan negara.

Pada kesempatan yang sama, ketua panitia H. Muhammad Rakhman dalam sambutannya ia mengucapkan rasa terima kasih atas kehadiran Bupati dan Wakil Bupati Kobar beserta jajarannya, Gubernur Kalimantan Tengah, sejumlah anggota DPR RI dan juga kepada seluruh warga yang telah membantu terselenggaranya Tabligh Akbar tersebut.

Ungkapan yang sama juga disampaikan Lurah Kampung Baru, Muhammad Ramlan, dirinya bersyukur dan terima kasih kepada semua pihak. Karena pelaksanaan PHBI berjalan sesuai rencana.

“Kami sangat bersyukur, jamaah yang semula diprediksi hanya seribuan ternyata yang hadir jumlahnya jauh daripada itu. Bahkan sampai berdesak-desakan, mereka rela mendengarkan ceramah sambil berdiri,” ujarnya saat ditemui usai acara.