Perlu diperhatikan pula bagaimana maraknya diposting di dunia medsos, pada saat para ulama bersama umat Islam bersusah payah memperjuangkan kebersamaan, demi membangun persatuan untuk menjaga marwah Islam dari penistaan agama yang dilakukan oleh seorang non muslim, ternyata ada pula kelompok lain yang sama-sama rajin berjuang namun dengan tujuan yang berlawanan, yaitu untuk memporakporandakan persatuan umat Islam dengan berbagai cara serta bermacam-macam alasan yang dibuat-buat, sekalipun alasannya itu tidak masuk akal bagi kalangan orang-orang beriman yang shalih .

Dalam menyikapi pengaruh media sosial yang sangat luar biasa ini, ada nasehat bagi umat Islam lewat sebuah hadits pendek, bahwa Sy. Abu Sa’id Al-Khudri RA memberitahukan, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Janganlah kalian berteman, kecuali dengan orang yang beriman.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

Ternyata syariat Islam telah mengajari bagaimana tata cara memilihan teman pergaulan, minimal kepada kelompok mana yang sekira boleh ditampakkan keberpihakan, karena keberpihakannya itu kelak akan dibawa dan dijadikan bekal baik di alam kubur apalagi di akhirat nanti.

Sy. Abu Musa RA memberitahukan, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Perumpamaan berkawan dengan orang baik dan berkawan dengan orang jahat, tak ubahnya seperti berkawan dengan penjual parfum dan dengan tukang tiup api di bengkel tukang besi. Apabila berkawan dengan penjual parfum adakalanya engkau diolesi parfum atau membelinya. Atau paling tidak engkau dapat mencium bau harumnya. Jika engkau berkawan dengan peniup api di bengkel tukang besi, kadang pakaianmu bisa terbakar, atau setidaknya engkau mencium bau busuknya.” (HR. Muslim)

Di tempat lain Nabi Muhammad SAW bersabda, “Seseorang bisa terpengaruh oleh agama teman dekatnya. Oleh sebab itu, perhatikanlah dengan siapa kalian bergaul.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama