Ketua Badan Pelaksana BWI (Badan Wakaf Indonesia) Mohammad Nuh meluncurkan Gerakan Nasional Berwakaf untuk Kesejahteraan dan Kemartabatan di Jakarta, Kamis (25/1). Melalui gerakan ini, BWI menekankan semua pihak menyadari pentingnya peran wakaf dalam empat hal.

“Pertama, wakaf adalah aktivitas transenden. Artinya wakaf berdimensi ibadah sehingga setiap aktivitas yang terkait dengan wakaf harus diniatkan dengan lurus dan benar,” kata dia.

Kedua, wakaf untuk kesejahteraan. Artinya, wakaf strategis diharapkan bisa dikelola secara produktif untuk menghasilkan keuntungan optimal yang hasilnya disalurkan untuk program-program kesejahteraan masyarakat.

“Ketiga, wakaf untuk mengembangkan dakwah. Wakaf yang produktif diharapkan bisa membuat gerak dakwah kebaikan menjadi lebih semarak dan lebih baik,” ucap M Nuh.

Keempat, kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, wakaf menjaga harkat dan martabat. Dengan wakaf yang dikelola produktif dan menghasilkan keuntungan optimal, ia ingin wakaf membuat umat menjadi mandiri dan menjadi pihak tangan di atas.

Implementasi awal dari gerakan ini, lanjut dia, adalah dengan ditandatangani nota kesepahaman BWI dan UNDP Indonesia mengenai Wakaf untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Raker BWI sebagai Konsolidasi

Untuk mencapai 4 tujuan Wakaf diatas selama dua hari BWI mengadakan rapat kerja tahunan di gedung BI (Bank Indonesia) di Jakarta dengan tujuan:
Pertama, konsolidasi internal antara Divisi terkait demi menyukseskan program jangka pendek dan menengah.
Persoalan kelembagaan dan literasi Wakaf di Indonesia dibahas secara maraton agar dapat merespon tantangan menuju masyarakat Wakaf.

Kedua, konsolidasi eksternal berbagai pemangku kepentingan BWI dengan pihak-pihak terkait seperti Bank Indonesia, Kementerian Agama, dan Badan Pertanahan Nasional. Selama ini banyak tanah wakaf yang belum berhasil mendapatkan sertifikasi Wakaf dan belum produktif sehingga perlu sinergi bersama dengan berbagai pihak.

Ketiga, konsolidasi spiritual. Selama ini semangat berwakaf masyarakat masih perlu ditingkatkan oleh pegiat Wakaf ( baca: Nazir Wakaf). Raker BWI kali ini juga merupakan konsolidasi bagi para Nazir Wakaf yang telah membentuk forum Wakaf produktif. Semoga semangat dan spirit Berwakaf ini semakin berkembang di masyarakat Indonesia.

*Penulis adalah Pengurus BWI

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama