JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Akhirnya perusahaan startup asal Malaysia, Grab mengakuisisi seluruh bisnis Uber di Asia Tenggara. Dengan akuisisi ini, Grab akan mengambil alih operasional dan aset Uber di Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Dalam keterangan tertulisnya yang diterima SERUJI, Senin (26/3), Managing Director, Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mengatakan bahwa menindaklanjuti akuisisi tersebut, Grab telah menyampaikan surat pada seluruh mitra agen, pengemudi, rekanan merchant, dan penumpang layanan tersebut.
“Akuisisi ini akan merupakan langkah untuk menciptakan platform yang melayani masyarakat dengan lebih baik. Platform terpadu ini akan melayani kebutuhan perjalanan, pengantaran, dan pembayaraan jutaan orang setiap harinya di 117 kota di Indonesia,” jelas Rizki.
Penggabungan kedua platform tersebut, lanjutnya, akan berdampak pada kecepatan layanan untuk memenuhi kebutuhan transportasi penumpang. “Penumpang dapat menikmati waktu tunggu yang lebih singkat, lebih nyaman, dan terjangkau melalui satu aplikasi,” katanya.
Selain itu, dengan makin besarnya jumlah mitra yang bergabung dalam platform Grab serta konsumen yang semakin besar, Grab juga mengembangkan program loyalitas bagi para konsumen, yakni GrabRewards. Melalui program ini, Grab ingin memberikan nilai lebih bagi penggunanya.
“Untuk mitra pengemudi Grab, Anda akan merasakan pendapatan yang lebih tinggi dengan lebih banyak pemesanan perjalanan. Kami sangat bersemangat untuk mendukung Anda dan keluarga melalui berbagai cara. Terlebih, Anda sudah memercayakan kami untuk membangun platform yang dapat membantu semuanya,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia juga menuturkan, akuisisi bisnis pengantaran makanan Uber akan turut berimbas pada layanan perusahaannya. Sebab, Grab berencana untuk mengembangkan GrabFood lebih pesat dan membuka lebih kesempatan kerja sebagai kurir pengantaran.
“Saya sangat bersemangat mengetahui kami berada di posisi tepat untuk membangun masa depan, rangkaian solusi jangka panjang untuk menjawab tantangan utama di Indonesia, termasuk kemacetan, inklusi keuangan, dan peningkatan pendapatan bagi keluarga mitra kami,” ujar Ridzki.
Meski nilai akuisisi Grab terhadap Uber Asia Tenggaran ini tidak diungkap nilainya, namun banyak pihak menduga kesepakatan tersebut adalah yang terbesar antara perusahaan internet di Asia Tenggara selama ini.
Melalui penggabungan bisnis ini, Grab berambisi menjadi platform mobile online-to-offline (O2O) nomor satu di Asia Tenggara sekaligus menjadi pemain utama dalam bisnis layanan pesan-antar-makanan. Sebagai bagian dari akuisisi, Uber akan memiliki 27,5 persen saham di Grab dan CEO Uber Dara Khosrowshahi akan bergabung dengan dewan direksi Grab. (ARif R/Hrn)
Mas Roi