SURABAYA, SERUJI.CO.ID – Meningkatnya jumlah penderita kanker darah (leukimia) di Indonesia, membuat mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Jurusan Matematika Mohammad Hamim Zajulu Al Faroby menciptakan program deteksi leukimia sejak dini.
Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (Artificial Intelegence), Hamim berhasil merancang program pendeteksi jenis leukimia dengan memanfaatkan DNA/RNA pasien.
“DNA/RNA pasien yang telah termutasi karena sel kanker diubah ke dalam bentuk numerik, kemudian dimasukkan ke program dan akan ketahuan jenis leukimia yang diderita pasien,” ungkap Hamim, di Surabaya, Kamis (15/3).
Prosesnya, kata Hamim, program yang menggunakan metode klasifikasi Support Vektor Machine ini memakai 40 data DNA/RNA positif leukimia dari National Center of Biotechnology Information (NCBI) dan European Molekuler Biotechnology Laboratory (EMBL) untuk dijadikan data latihan bagi pengklasifikasian data.
“Hasilnya terdapat 64 ciri dari DNA/RNA Leukimia yang tereduksi lagi menjadi hanya dua ciri,” terangnya.
Ia menjelaskan, selanjutnya data latihan tersebut digunakan untuk menguji 25 data lain untuk mengetahui akurasinya.
“Gunanya untuk melihat peforma dari program ini melalui tingkat akurasi prediksi,” jelasnya.
Kata Hamim, semakin banyak data latihan yang digunakan akan semakin akurat pula prediksi yang diberikan oleh program rancangannya.
“Ke depannya, akan ditambah lagi data yang dilatih agar semakin tinggi tingkat sensifitas dalam mendeteksi jenis leukimia,” tuturnya.
Hamim berencana untuk mengembangkan penelitian terkait program ciptaannya hingga mampu mendeteksi keberadaan kanker hanya berdasarkan kode DNA/RNA.
“Rencananya akan diperluas menjadi program pendeteksi kanker leukimia secara global dan bermanfaat bagi kesehatan masyarakat dan bangsa,” pungkasnya. (Devan/SU05)