Tua Boleh, Tapi Otak Jangan Ikut Beruban

Lalu saya bertanya, “apa yang membuat fisik dan otaknya tetap muda?” sambil tertawa ia menjawab “ya, begini, seperti yang anda lihat. Saya masih aktif membaca, menulis, mengisi teka teki, seperti buku spiritual dan sudoku ini. Saya menjaganya degan kegiatan-kegiatan begitu. Saya tidak mau hanya duduk di depan televisi, apalagi degan setumpuk junk food di atas meja yang membunuh itu. Oh ya, sekarang saja, saya masih  belajar bahasa Perancis, kebetulan di kota tempat saya tinggal sekarang, Charlotte, Prince Edward Island, banyak juga yang menggunakan bahasa Perancis sehari-harinya”.

“Disamping itu, saya tetap aktif berolahraga, walau hanya di sekitar blok apartemen saya tinggal. Saya percaya dengan hukum “use it or you lose it”, karena itu, saya tidak mau diam. Saya  tidak mau tergantung kepada orang lain, saya kerjakan apa yang dapat saya kerjakan sendiri. Dan, yang paling penting menurut saya adalah; saya tidak suka mengurung diri di kamar apartemen saja. Selain selalu berinteraksi dengan penghuni lain, saya  menjadi tenaga voluntir di sebuah yayasan. Kemudian, hampir setiap 3-4 bulan, saya ke luar kota menemui anak-cucu saya. Sekarang pun, ke Vancouver akan mengunjungi mereka  di sana. Bagi saya teman, sahabat, keluarga itu penting sekali. Saya selalu menjaga hubungan dengan mereka. Saya tidak mau seperti teman-teman saya yang kebanyakan hidup sendiri, hanya ditemani binatang peliharaan mereka”.

Kira-kira ungkapan dia yang dapat saya pahami.

Kemudian, ketika saya bertanya, “Anda minum alkohol, atau merokok?”

“Ohh, ya, saya dulu minum alkohol dan merokok, tetapi sejak punya anak sama sekali berhenti. Saya tidak ingin anak dan cucu saya menirunya. Itu kebiasaan buruk yang akan mencuri umur kita. Saya juga percaya dengan makanan yang sehat. Saya memilih mengkonsumsi lebih banyak sayuran, buah-buahan, dan makan hanya secukupnya saja”.