Bahaya kanker memang tak pernah habis untuk dibahas. Mengingat kanker termasuk penyakit ganas yang mematikan. Apalagi kemudian muncul kabar bahwa dr Ryan Thamrin, host program, kesehatan di sebuah stasiun TV swasta diketahui meninggal karena kanker otak.
Ternyata salah satu gejala kanker otak adalah sakit kepala. Namun, benarkah gejala sakit kepala berarti indikasi kanker otak? Sebenarnya, sakit kepala merupakan gejala yang sering dialami oleh banyak orang. Biasanya, dokter tidak khawatir jika sakit kepala hanya menyerang sesekali, ringan, durasinya pendek, dan disebabkan oleh faktor yang jelas, seperti flu, infeksi sinus, kelaparan, kurang tidur, dan lain-lain. Namun, jika sakit kepala dirasakan begitu parah atau sering terjadi, maka kita harus khawatir jangan-jangn itu merupakan gejala kanker otak yang mematikan.
Berdasarkan data statistik, pada populasi pasien dengan sakit kepala berulang, sekitar 50% memiliki tumor otak dengan sakit kepala sebagai keluhan utama, dan sampai 60% pada pasien dengan sakit kepala yang semakin memburuk. Sayangnya, sangat sulit mendiagnosa kanker otak hanya berdasarkan gejala sakit kepala, sehingga harus ada tanda lainnya seperti kejang atau gejala neurologis persisten.
Ada beberapa hal yang perlu diketahu untuk membedakan sakit kepala karena kanker otak atau lainnya. Menurut pakar medis, sakit kepala yang menjadi gejala kanker otak biasanya “terasa tegang”, sakit kepala dapat terjadi sebentar-sebentar (sering) dengan onset bertahap dan mereda setelah beberapa jam. Gejala sakit kepala juga bisa berdenyut, menyerupai migrain. Tumor otak juga dapat menghambat aliran cairan serebrospinal yang dapat menyebabkan sakit kepala.
Pada pasien dengan pemeriksaan neurologis (saraf) oleh dokter menujukkan hasil normal dan tidak ada keluhan lain, gejala tunggal sakit kepala jarang berhubungan dengan tumor atau kanker otak.
Ada sejumlah gejala yang menyertai sakit kepala yang menandakan adanya kanker otak, antara lain perubahan pola sakit kepala sebelumnya, seperti menjadi lebih sering dan lebih berat; sakit kepala tidak reda ketika diberikan obat seperti biasanya. Sakit kepala semakin buruk ketika membungkuk, batuk, bersin. Selain itu, penderita akan muntah berulang-ulang. Penderita kanker otak juga akan mengalami gangguan anggota gerak, misalnya rasa lemah pada salah satu atau beberapa angggota gerak, atau bahkan kelumpuhan. Masalah sensorik (panca indra), atau gangguan visual, memori, kepribadian ataupun berpikir juga menyertai gejala kanker otak.
Meskipun sakit kepala menjadi salah satu indikasi kanker otak, namun perlu ada diagnosa yang tepat lewat medis. Untuk memastikan diagnosis tumor atau kanker otak, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang berupa pemeriksaan darah, foto rongsen, CT-Scan , ataupun MRI. (ami)